Menteri ATR Serahkan Sertifikat Konsolidasi Tanah Desa Penawangan

Menteri ATR Serahkan Sertifikat Konsolidasi Tanah Desa Penawangan

Jihaan Khoirunnisa - detikJateng
Senin, 12 Des 2022 14:55 WIB
Menteri ATR Serahkan Sertifikat Tanah
Foto: Kementerian ATR
Jakarta -

Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Hadi Tjahjanto menyerahkan sertifikat hasil Konsolidasi Tanah secara langsung ke 10 rumah perwakilan masyarakat di Desa Penawangan, Kecamatan Pringapus, Kabupaten Semarang, Provinsi Jawa Tengah. Konsolidasi tanah merupakan kebijakan mengenai penataan kembali penguasaan tanah, serta berpotensi dalam penyediaan tanah untuk pembangunan.

Konsolidasi tanah dinilai sekaligus sebagai solusi untuk menangani permasalahan kawasan kumuh, dengan melibatkan masyarakat dan pemerintah daerah. Tujuannya untuk memenuhi kebutuhan hunian masyarakat Desa Penawangan yang diikuti dengan peningkatan nilai tanah karena meningkatnya kualitas lingkungan dan optimalnya pemanfaatan tanah.

"Hari ini yang saya lihat memang pembangunan infrastruktur, perbaikan rumah semuanya berjalan dengan baik. Sambil pembangunan fisiknya dikerjakan, saat ini kita bagikan sertifikatnya," ujarnya dalam keterangan tertulis, Senin (12/12/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hadi menyampaikan saat ini pihaknya telah menyelesaikan 226 bidang dengan total luas 7,47 hektare di satu RW yang terdiri dari lima RT, dari total target 350 bidang tanah.

Diketahui pembangunan infrastruktur konsolidasi tanah di Desa Penawangan ini meliputi rumah baru sebanyak 128 unit, jalan sepanjang 2.324 meter, drainase sepanjang 3.293 meter, 2 unit sumur bor dengan 220 sambungan rumah, 2 unit instalasi pengolahan air limbah (IPAL) dengan 118 sambungan rumah, serta 1 unit Tempat Pengolahan Sampah-Reduce Reuse Recycle (TPS3R).

ADVERTISEMENT

Menurutnya, program konsolidasi tanah dilaksanakan untuk mewujudkan desa yang bersih, memiliki infrastruktur dan sanitasi yang baik, fasilitas sosial yang memadai, serta fasilitas umum yang mencukupi. Adapun target tidak langsungnya yaitu mendorong peningkatan ekonomi masyarakat.

"Jadi diharapkan program konsolidasi tanah ini bisa berjalan dengan baik. Dan untuk masyarakat, saya tanya secara langsung juga memiliki tanah garapan, karena di sekitar wilayah ini juga ada Perhutani dan Perhutanan Sosial itu sudah bisa diterima masyarakat dan menghasilkan hasil yang baik. Dengan demikian, ekonomi masyarakat meningkat dan infrastruktur bagus, kemudian memiliki papan yang sesuai dengan standar. Itu tujuan kita bersama," paparnya.




(ncm/ega)


Hide Ads