Ganjar: Kawasan Industri Kendal Bisa Jadi Pusat Pertumbuhan Ekonomi Baru

Ganjar: Kawasan Industri Kendal Bisa Jadi Pusat Pertumbuhan Ekonomi Baru

Atta Kharisma - detikJateng
Kamis, 08 Des 2022 20:15 WIB
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meninjau PT ECLAT Textile International, salah satu pabrik di KIK Kendal.
Foto: Dok. Istimewa
Jakarta -

Investor asing dari 11 negara mendirikan pabriknya di Kawasan Industri Kendal (KIK). Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menilai kehadiran para investor mancanegara itu, KIK diproyeksikan akan menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru.

"Bagus lah pertumbuhannya, kita melihat kesuksesan Kawasan Industri Kendal ini betul-betul bisa menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru," ujarnya dalam keterangan tertulis, Kamis (8/12/2022).

Ganjar mengajak masyarakat untuk menjaga kondusifitas lokal dan industrial dengan semakin banyaknya investor asing yang berinvestasi di Jateng. Hal ini dilakukan untuk menjaga relasi agar investasi bisa terus berdatangan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Maka ini perlu kita sampaikan kepada publik agar kita sangat berhati-hati menjaga kondusifitas, apalagi hubungan industrial yang saling menguntungkan. Sehingga investasi yang masuk betul-betul bisa baik," tuturnya.

Dalam tinjauannya di pabrik PT ECLAT Textile International, Ganjar menemukan mayoritas buruh berasal dari Kabupaten Kendal. Ia mengatakan take home pay mereka sudah melebihi UMK dan difasilitasi pelatihan menjahit oleh perusahaan.

ADVERTISEMENT

Ganjar pun bersyukur KIK bisa menyerap tenaga kerja lokal. Ia mengapresiasi para investor dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kendal yang telah serius mendukung penyerapan ketenagakerjaan ini.

"Maka kalau kita melihat, ketemulah investasi yang berkembang di Kendal betul-betul bisa menyerap tenaga kerja. Memang perusahaannya cukup serius menangani, pelatihannya sangat serius menangani, bahkan pemerintah daerah mendukung," ucapnya.

Ganjar mengatakan Pemprov Jateng akan mendukung kehadiran sekolah-sekolah vokasi baru agar penyerapan tenaga kerja di kawasan industri semakin maksimal. Dengan begitu, para investor bisa mendapatkan tenaga kerja profesional.

"Maka kalau dari seluruh kawasan industri itu tumbuh, membutuhkan banyak tenaga kerja, maka sebetulnya sekolah-sekolah vokasi mesti kita siapkan. Ketemukan saja seperti di sini," pungkasnya.

Sebagai informasi, sampai saat ini terdapat 82 perusahaan dengan nilai investasi Rp 32 triliun di KIK. Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kendal sendiri telah menyerap kurang lebih 17.650 tenaga kerja.

(akd/ega)


Hide Ads