Seribu Embung Tercapai, Ganjar Terus Tambah dengan Libatkan Banyak Pihak

Seribu Embung Tercapai, Ganjar Terus Tambah dengan Libatkan Banyak Pihak

Sukma Nur - detikJateng
Kamis, 10 Nov 2022 11:50 WIB
Pemprov Jateng
Foto: Pemprov Jateng
Jakarta -

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo telah menginisiasi Gerakan Seribu Embung sejak tahun 2016. Setelah enam tahun berlalu, gerakan tersebut sudah melebihi target dan tercatat sudah ada 1.135 embung yang dibangun untuk irigasi dan air bersih se-Jawa Tengah.

Ganjar mengatakan pendanaan yang digunakan untuk pembangunan embung tidak hanya berasal dari APBD, tetapi juga dibantu banyak pihak. Salah satunya adalah dari pemerintah pusat yang ikut serta menggelontorkan dana.

"1.000 (embung) itu cita-cita karena bantuannya cukup banyak. Kabupaten membantu, CSR membantu, pusat membantu jadi kita kelompokkan," ujar Ganjar dalam keterangan tertulis, Kamis (10/11/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hal ini disampaikannya saat meninjau produk talas beneng rumahan di Dusun Kalangan, Kecamatan Pabelan, Kabupaten Semarang, Rabu (9/11) kemarin.

Diketahui, embung merupakan penampung air hujan serupa waduk yang dibangun dengan tujuan pemanfaatan air hujan. Tujuan utamannya adalah memperbaiki kualitas air yang digunakan petani dalam sistem irigasi pertanian dan juga untuk memenuhi kebutuhan air bersih warga sehari-hari.

ADVERTISEMENT

Ganjar menjelaskan dengan adanya embung, hasil panen pertanian juga menjadi lebih berkualitas dan jumlahnya meningkat. Pariwisata di sekitar embung juga bisa diandalkan, sehingga kehidupan masyarakat juga bisa lebih makmur dan tercukupi.

"Lebih banyak embung juga bisa dipakai sebagai cara kita mengelola air, masa air hujan lewat begitu saja? Kalau banjir orang marah-marah kan. Kalau itu (air hujan) dikumpulkan, apakah bentuknya waduk atau embung, ini bisa untuk pariwisata, suplai air dan tentu saja pertanian yang ada di sekitarnya akan lebih bermanfaat," jelas Ganjar.

Ganjar akan melanjutkan keberhasilan program seribu embung ini. Ia akan melibatkan lebih banyak pemangku kepentingan agar jumlah embung yang dibangun bisa lebih banyak lagi.

"Maka kita akan teruskan program ini dan semakin hari semakin bisa kita punya cara untuk melibatkan pemangku kepentingan, sehingga sumber anggarannya tidak dari pemerintah saja. Mungkin CSR, filantrop kita bisa jadikan satu untuk membuat lebih banyak lagi," tuturnya.

Sementara itu, Kepala Desa Gudangharjo, Kecamatan Parunggupito, Kabupaten Wonogiri, Sriyono mengungkapkan manfaat adanya pembangunan embung. Embung Gudangharjo, kata Sriyono, mampu menghidupi 95 persen penduduk Desa Gudangharjo yang terdiri dari 500 penduduk di 8 dusun.


"95 persen penduduk yang ada di Desa Gudangharjo ini, terdiri dari 8 dusun yang memanfaatkan embung ini. 95 persen tadi dari jumlah penduduk kami 500, kepala rumah tangga 400 sekian yang menggunakannya," ungkap Sriyono.

Hal serupa juga disampaikan pengelola embung Bansari, Kecamatan Bansari, Kabupaten Temanggung, Mujib. Ia menjelaskan, embung bisa dimanfaatkan sebagai destinasi wisata baru di Temanggung.

Ia menyebutkan dalam satu bulan, pengunjung yang datang bisa mencapai 500 sampai 1.000 wisatawan. Karenanya, ia mengucapkan terima kasih kepada Ganjar dan juga pemangku kepentingan lainnya yang telah bergotong-royong membangun seribu embung di seluruh Jawa Tengah.

"Jadi dengan dibangunnya embung itu, dijadikan sekaligus tempat wisata. Ramai saat weekend, rata-rata 500 sampai 1000 pengunjung dalam satu bulan. Tiket masuk per orang 5.000, artinya warga sekitar bisa berjualan di area embung, anak-anak muda bisa ikut kerja dalam embung ini," pungkas Mujib.

(akn/ega)


Hide Ads