Nilai Investasi Capai Rp 44 T, Ini Alasan Jateng Dilirik Investor

Nilai Investasi Capai Rp 44 T, Ini Alasan Jateng Dilirik Investor

Atta Kharisma - detikJateng
Rabu, 09 Nov 2022 19:50 WIB
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo
Foto: Istimewa
Jakarta -

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengungkapkan pintu investasi di Jateng masih sangat terbuka lebar bagi para calon investor dari dalam maupun luar negeri. Hal itu ia sampaikan usai menjadi pembicara dalam Central Java Investment Business Forum (CJIBF), Rabu (9/11).

Ganjar menyebut hingga saat ini Jateng masih dilirik para investor untuk menjadi sasaran investasi. Terhitung pada triwulan I hingga III tahun 2022, nilai realisasi investasi Jateng telah mencapai Rp 44,99 triliun dengan jumlah proyek berjalan sebanyak 14.704.

"Hari ini kami dibantu oleh BI secara bersama-sama dengan KADIN, kita mencoba mencari format sekaligus menawarkan potensi investasi yang ada di Jawa Tengah, apa saja fasilitasnya, di mana tempatnya," ujarnya dalam keterangan tertulis, Rabu (9/11/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ganjar menjelaskan alasan investor berbondong-bondong menanamkan modal di Jateng di antaranya program Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) yang berjalan dengan baik, serta kemudahan dalam mengurus izin investasi. Selain itu, nihilnya kasus pungli perizinan juga membuat Jateng semakin dilirik investor.

Ganjar menuturkan ada 5 kawasan industri dan 1 kawasan ekonomi khusus di Jateng yang dapat menjadi peluang investor untuk berbisnis. Infrastruktur pendukung seperti pelabuhan, bandara, jalan tol, ketenagalistrikan hingga jalur kereta api di Jateng juga semakin memudahkan lalu lintas investasi.

ADVERTISEMENT

"Sehingga kita memproyeksikan ada berapa calon investor, baik itu dari luar negeri maupun dalam negeri. Secara keseluruhan kita harapkan di tengah situasi sulit ini, ayo kita gerakkan kekuatan dari Jawa Tengah agar mampu berkontribusi untuk kebutuhan ekonomi secara nasional," ungkapnya.

Lebih lanjut, Ganjar menyampaikan jumlah sumber daya manusia (SDM) berkualitas juga terus bertambah. Hal itu tak lepas dari program vocational school atau SMK gratis di Jateng yang digagas Ganjar untuk menciptakan tenaga kerja yang unggul dan mampu bersaing dengan tenaga kerja asing.

Untuk diketahui, sampai hari ini Jateng sudah menyerap sebanyak 170.757 tenaga kerja dengan nilai Indeks Pembangunan Manusia (IPM) 72,16 dan tidak jauh dari nilai IPM nasional sebesar 72,29. Ganjar menilai sarana dan prasarana berkualitas merupakan kebutuhan wajib bagi para pekerja agar kemampuan yang terasah bisa cocok dengan kebutuhan perusahaan yang akan menjaring para pekerja.

"Labour (pekerja) harus memiliki skill, ini penting. Siapa yang harus memfasilitasi? Satu, pemerintah. Kedua, ini harus match (cocok) dengan bisnis. Kalau obrolan hari ini kita bisa dapat, SDM apa yang anda harapkan agar pabriknya bisa kita siapkan atau sekolahnya," terangnya.

"Nanti ada beberapa sekolah yang kita siapkan di sekitar kawasan industri Batang nanti ada satu. Nanti standarnya kita tinggikan, sehingga yang ingin masuk benar-benar terseleksi. Karena teaching industry nanti akan terlihat dekat dengan sekolahnya," sambung Ganjar.

Tingginya nilai investasi itu membuat pertumbuhan ekonomi Jateng ikut meningkat sebesar 5,66%, lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi nasional yang hanya 5,44%. Hal tersebut membuat Jateng menyumbang 8,4% dari perekonomian nasional.

"Kami selalu berkomunikasi intens dengan para investor dan calon investor agar mereka bisa mengembangkan bisnisnya dengan baik, yang akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah dan juga nasional," tandas Ganjar.

(fhs/ega)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads