Ganjar Kampanyekan 'Jo Kawin Bocah' untuk Tekan Angka Pernikahan Dini

Ganjar Kampanyekan 'Jo Kawin Bocah' untuk Tekan Angka Pernikahan Dini

Jihaan Khoirunnissa - detikJateng
Senin, 31 Okt 2022 13:18 WIB
Ganjar Pranowo
Foto: Istimewa
Jakarta -

Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo menyosialisasikan gerakan 'Jo Kawin Bocah' ke ribuan pelajar yang hadir dalam Festival Pelajar Nusantara 2022. Kampanye tersebut dalam rangka menekan angka pernikahan dini di masyarakat.

"Tentu saja saya kampanyekan juga agar anak-anak muda itu menyiapkan masa depannya dengan baik dan kita sedang membuat gerakan Jo Kawin Bocah agar pernikahan dini anak ini juga bisa kita kurangi," kata Ganjar dalam keterangan tertulis, Senin (31/10/2022).

Pada festival yang digelar di Stadion Manahan, Solo, Jawa Tengah hari ini, Ganjar mengatakan pihaknya menyiapkan generasi emas melalui upaya edukasi dan ruang kreatif di kampanye 'Jo Kawin Bocah' ini. Kepada pelajar, Ganjar juga mengingatkan pentingnya pendidikan tinggi khususnya bagi anak muda yang belum memasuki usia matang menikah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Negara memberikan aset pendidikan bagus sampai dengan beasiswa, bahkan sampai S3, bahkan di seluruh dunia. Seperti LPDP itu ya," kata Ganjar.

Dikatakan Ganjar, merdeka belajar bisa menjadi salah satu indikator dalam mencegah pernikahan dini. Dengan merdeka belajar pihaknya menyediakan ruang bagi pelajar untuk bisa terus berkembang.

ADVERTISEMENT

"Seluruh potensi paling banyak bisa dikeluarkan, sehingga ruang-ruang ini bisa kita pakai sebagai ruang apresiasi kepada mereka," tuturGanjar.

Ganjar pun mengajak para pelajar untuk menjadi juru kampanye 'Jo Kawin Bocah' di lingkungannya masing-masing. Dengan begitu diharapkan dapat mencegah pernikahan dini dan anak muda pun semakin antusias untuk belajar setinggi-tingginya.

"Anak-anak muda ini kita ajak untuk mereka menjadi jurkam (juru kampanye) juga di kelompoknya sendiri. Biasanya kalau antusiasnya sama, kemudian sekolahnya sama, mereka akan punya rasa psikologis yang sama juga, sehingga komunikasinya lebih bagus," katanya.

Dalam kesempatan itu, Ganjar juga mengajak anak muda agar mencintai kebudayaan bangsa seiring dengan upaya mencapai cita-cita. Dia pun meminta kepada guru untuk mendampingi pelajar dalam menghadapi gangguan seperti narkoba, terorisme, dan lainnya.

"Tapi tidak hanya pada pelajar, gurunya pun kita titipi agar mereka bisa menyaring, jangan ikut terlibat," kata Ganjar.

Sebagai informasi, gerakan 'Jo Kawin Bocah' berhasil menurunkan angka kematian ibu hamil akibat pernikahan dini di Jateng. Pada 2017 tercatat jumlah kasus kematian ibu sebanyak 475 kasus. Angka ini menurun jika dibandingkan 2016 yang mencapai 602 kasus.

Selanjutnya, kasus kematian ibu juga menurun drastis menjadi 421 kasus pada 2018 dan 416 di tahun 2019.




(ega/ega)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads