Menurutnya, kampung ini menghadirkan 1.000 desain batik lintas zaman yang bisa masyarakat temukan, mulai dari yang kuno hingga paling modern. Tak hanya itu, para pengunjung juga bisa belajar membuat berbagai desain batik.
"Ini adalah bagian tempat destinasi wisata yang sangat bagus. Tidak hanya orang membeli batik, tapi orang juga bisa belajar membatik. Ada pengalaman ya, ada workshop-nya di sini," kata Ganjar dalam keterangan tertulis, Minggu (2/10/2022).
Selain itu, Ganjar menyebutkan masyarakat juga bisa memesan desain batik yang sudah jarang ditemukan di pasaran. Hal inilah yang menjadi nilai terbaik dari Kampung Batik Kauman.
"Kalau orang ingin yang klasik-klasik itu mereka yang suka batik, itu bisa direproduksi dan bahkan banyak yang bisa pesan, kalau ada batik yang seperti itu kita buat lagi. Mungkin orang sudah tidak bisa mendapatkan lagi batik-batik seperti itu," imbuhnya.
Pada kesempatan itu, Ganjar juga melihat kegiatan anak-anak yang sedang menghias kue dengan berbagai corak batik. Menurutnya, kegiatan itu mengedukasi anak-anak agar semakin cinta terhadap produk asli dalam negeri.
"Kampungnya ini banyak sekali yang bisa inspiratif. Tidak hanya batik di kain, tapi juga corak batik di makanan. Anak-anak ternyata makin tahu apa itu batik dan bagaimana kemudian corak-corak itu diterapkan di berbagai media, termasuk di kue," katanya.
Ganjar harap Kampung Batik Kauman bisa terus mengembangkan inovasi. Ia juga mendorong berbagai peran pemuda untuk memajukan destinasi ini.
Baca juga: Jurus Ganjar Perkuat Ketahanan Pangan |
"Nah ini karya anak bangsa yang hari ini dikembangkan. Mudah-mudahan yang muda juga menciptakan batik baru dengan filosofi yang lebih dalam dan punya makna dari karya," ucapnya.
Lebih lanjut, Ganjar memaparkan hasil penjualan batik pasca pandemi telah lebih baik dan mengalami peningkatan.
"Tadi saya tanya juga apakah kondisi orang jual batik pada kondisi semula. Ternyata dibanding pada saat pandemi 70 persen sudah mulai baik," pungkas Ganjar.
Sekedar diketahui, sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengarahkan kepala daerah untuk mengajak masyarakatnya berwisata di dalam negeri. Jokowi mengaku tidak ingin cadangan devisa lari ke luar negeri.
(akd/ega)