Polisi telah menangkap SR (31), pria yang menjadi pelaku pembunuhan wanita yang jasadnya ditemukan dalam kondisi terikat dan kepala tertutup plastik di Pemalang. Terungkap motif di balik aksi keji itu karena asmara.
Kasat Reskrim Polres Pemalang, AKP Johan Widodo, dalam pers rilis di Mapolres Pemalang mengungkapkan korban, K (37), korban meneror istri pelaku dan meminta uang. Korban disebut meminta jatah bulanan layaknya istri sah.
"Jadi motif antara pelaku dengan korban itu ada hubungan asmara. Masing-masing antara korban dan pelaku sudah berkeluarga, sehingga menurut keterangan pelaku, dia merasa dendam atau jengkel karena korban ini sering meneror istrinya," jelas Johan Widodo, Selasa (25/11/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari pengakuan terduga pelaku, keduanya sudah menjalin hubungan sekitar dua tahun lamanya. "Hubungan hampir sekitar dua tahunan. Kalau masalah utang piutang masih kita dalami. Yang jelas, antara pelaku dengan korban ini hubungan asmara," ungkapnya.
"Korban itu sudah bersuami. Suami kerja di luar negeri, sehingga antara korban dengan pelaku menjalani hubungan asmara atau pacaran," tambahnya.
Korban Minta Jatah Rp 1 Juta
Johan melanjutkan, tidak hanya berpacaran, korban juga acap minta uang ke pelaku. Sebelum dibunuh, korban meminta Rp 1 juta. Padahal, SR saat itu masih mengurus istrinya yang hendak melahirkan. Karena itulah, pelaku kemudian terpancing emosi saat korban sering melakukan teror ke istri pelaku.
"Menurut keterangan pelaku, dia merasa dendam atau jengkel karena korban ini sering meneror istrinya. Korban sering minta uang, seperti uang jatah kayak minta pada suami sendiri. Itulah yang menyebabkan emosi dan jengkel sehingga menimbulkan niat untuk melakukan perbuatan tersebut (pembunuhan)," ungkapnya.
"Terakhir dari pengakuan pelaku, korban meminta uang Rp 1 juta, di saat pelaku masih mengurusi istrinya melahirkan," tambahnya.
Masih dikatakan Johan, dari pengakuan SR, dia tertekan karena korban sering bertindak seolah-olah sebagai istri sahnya. Bahkan, korban meminta supaya pelaku bisa menceraikan istrinya sendiri.
"Jadi, pengakuan pelaku seolah-olah korban ini menguasai pelaku secara Syah. Pelaku diminta agar istrinya bisa cerai," jelas Johan.
Hal itulah yang membuat pelaku naik pitam emosi, sehingga telah lama berencana untuk menghabisi nyawa korbannya.
Puncaknya pada Sabtu (22/11), emosi SR tak tertahan. Korban dihabisi di rumah pelaku.
"Korban dibunuh pada Sabtu siang, sekitar pukul 14.00 WIB di TKP," kata Johan.
Diketahui korban hilang kontak sejak Sabtu Siang (22/11). Keberadaan korban sendiri diketahui pada Minggu malam (23/ 11) namun sudah dalam kondisi tewas mengenaskan. Tangan kaki terikat, dengan kepala tertutup plastik hitam, meringkuk di kamar mandi di rumah milik terduga pelaku.
(apu/aku)











































