Nasib miris dialami Bilqis, bocah perempuan berumur 4 tahun yang hilang di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel). Bilqis menjadi korban penculikan lalu dijual hingga harus terpisah ribuan kilometer dari orang tuanya.
Bilqis awalnya dilaporkan hilang di Taman Pakui Sayang, Kecamatan Panakkukang, Makassar, Minggu (2/11/2025) pagi. Polisi yang melakukan penyelidikan menemukan Bilqis di Kabupaten Merangin, Jambi, Sabtu (8/11) malam. Bilqis akhirnya kembali ke pangkuan orang tuanya pada Minggu (9/11) atau tepat sepekan usai hilang.
Kasus ini bermula saat Bilqis ikut ayahnya, Dimas (34) melatih tenis di Taman Pakui Sayang Makassar, Minggu (2/11). Bilqis saat itu memilih bermain di playground bersama anak lainnya yang lokasinya tidak jauh dari lapangan tenis.
Bilqis tetiba menghilang. Ayahnya justru mendapati rekaman CCTV dari kafe di Taman Pakui Sayang yang memperlihatkan Bilqis dibawa seorang wanita misterius bersama dua anak lainnya.
"Dia kelihatan buru-buru bawa Bilqis pergi. Dua anak yang digandeng sama Bilqis, cuma dengar-dengar katanya anaknya pelaku itu. Tapi entahlah, cuma dengar-dengar," papar Dimas, Kamis (6/11).
Dimas curiga anaknya menjadi korban penculikan anak. Kecurigaan itu menguat lantaran wanita itu sempat mengenakan hijab lalu melepaskannya sebagaimana dalam rekaman CCTV lainnya.
Kasus hilangnya Bilqis mulai menemui titik terang di hari ketiga pencarian. Dimas mendapat informasi bahwa wanita mencurigakan yang sempat terekam CCTV sudah diamankan pada Rabu (5/11) meski keberadaan anaknya belum diketahui.
Dimas lantas curiga anaknya disembunyikan oleh pelaku lain. Dari informasi yang diterimanya, Bilqis menjadi korban sindikat perdagangan anak.
3 Kali Dijual
Bilqis ternyata tiga kali dijual dari orang berbeda. Kapolda Sulsel Irjen Djuhandhani Rahardjo Puro mengatakan korban pertama kali dijual oleh wanita inisial SY. Saat itu, SY menawarkan Bilqis kepada wanita inisial SH seharga Rp 3 juta dengan cara dijemput di Makassar.
Korban kemudian dibawa oleh NH ke Jambi. Pelaku NH kemudian mengaku menjual kembali Bilqis kepada wanita MA (42) dan pria AS (36) seharga Rp 15 juta.
"Menjual kepada AS dan MA. Pengakuan NH (pelaku AS dan MA) sebagai keluarga di Jambi, (dijual) sebesar Rp 15 juta, dengan dalih membantu keluarga yang 9 tahun belum punya anak. Setelah menyerahkan korban, NH langsung melarikan diri ke Sukoharjo, Jawa Tengah, dengan NH mengaku telah 3 kali menjadi perantara adopsi ilegal," ujar Djuhandhani dalam konferensi pers, Senin (10/11/2025).
Sementara AS dan MA mengaku membeli korban sebesar Rp 30 juta. Selanjutnya korban dijual kembali kepada salah satu kelompok suku di Jambi seharga Rp 80 juta.
"AS dan MA mengaku membeli korban dari NH sebesar Rp 30 juta dan menjual kembali kepada kelompok salah satu suku di Jambi seharga Rp 80 juta. keduanya telah mengaku memperjualkan 9 bayi dan 1 anak melalui TikTok dan WA," terangnya.
Ditemukan di Jambi
Polisi yang melakukan penyelidikan akhirnya menemukan Bilqis dalam kondisi selamat di Merangin, Jambi, Sabtu (8/11) malam. Bilqis lalu dibawa pulang dan tiba di Makassar pada Minggu (9/11) siang.
Berdasarkan pengecekan di Google Maps, antara Jambi ke Makassar terbentang jarak 1.800 kilometer jika ditarik garis lurus. Sementara melalui jalur transportasi, kedua kota ini berjarak sekitar 2.400 kilometer.
"Setelah beberapa hari hilang, dengan berbagai upaya dan doa masyarakat Makassar, alhamdullilah anaknya sudah ditemukan," kata Kapolrestabes Makassar Kombes Arya Perdana kepada wartawan, Minggu (10/11).
Dari hasil pemeriksaan, polisi memastikan Bilqis tidak mengalami tindak kekerasan selama hilang. Balita perempuan itu disebut dalam kondisi sehat dan kembali ceria begitu kembali ke pelukan orang tuanya.
"Alhamdullilah tidak ada tanda-tanda penganiayaan dan kondisinya juga baik. Secara psikologis juga dicek, semuanya alhamdullilah, dalam kondisi yang sangat baik," ujar Arya.
Simak Video "Video: Momen Bilqis Bocah Korban Penculikan Disambut Warga saat Tiba di Makassar"
(aku/ahr)