Polrestabes Semarang mengamankan empat orang warga negara asing (WNA) asal China terkait kasus pembobolan brankas. Mereka diduga beraksi di banyak tempat.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, para pelaku menyasar brankas berisi uang yang berada di pabrik-pabrik di wilayah Kota Semarang dan sekitarnya. Mereka diringkus polisi di Jalan Brigjend Katamso, Kelurahan Tegalsari, Kecamatan Tegal Barat, Kota Tegal, Senin (3/11/2025) pukul 09.00 WIB.
Diketahui, para pelaku melancarkan aksinya di berbagai wilayah sejak masuk ke Indonesia, Kamis (23/10) lalu, melalui Jakarta dari China. Komplotan itu kemudian menuju Kota Semarang, Sabtu (25/10) mengendarai sepeda motor.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Para pelaku itu pun tidur di penginapan di Kota Semarang sambil berkeliaran mencari lokasi sasaran kejahatan. Lokasi yang dijadikan sasaran kejahatan yakni di pabrik di Kawasan Industri Candi Ngaliyan. Aksi itu dilakukan Rabu (29/10) malam.
Tiga pelaku masuk pabrik membobol brankas, sementara satu pelaku lainnya berada di luar untuk mengawasi sekitar. Kemudian, mereka kembali melancarkan aksinya di Kawasan Industri Wijaya Kusuma, Kecamatan Tugu, Kamis (30/10) dan berhasil membawa kabur uang dalam brankas.
Tak hanya di Kota Semarang, mereka juga melancarkan aksinya di dua TKP di Kabupaten Semarang, Jumat (31/10). Namun, salah satu TKP tak membuahkan hasil.
Setelah itu, aksinya berlanjut di wilayah Prambanan, Kabupaten Klaten, Minggu (2/11). Para pelaku berhasil membawa kabur uang hampir Rp 1 miliar.
Namun, aksi mereka tak berlangsung lama. Usai mendapat laporan, Reskrim Polrestabes Semarang melakukan serangkaian penyelidikan dan menangkap para pelaku di Kota Tegal, lengkap dengan alat kejahatan berupa linggis, tali tambang, hingga drei.
Hal ini dibenarkan Kasatreskrim Polrestabes Semarang, AKBP Andika Dharma Sena. Ia mengatakan, para pelaku ditahan di Polrestabes Semarang dan proses pemeriksaan masih berlangsung.
"Benar. Sekarang sudah kita lakukan penahanan, masih kita dalami dulu karena ada beberapa TKP," kata Andika saat dihubungi, Kamis (6/11/2025).
Para penyidik disebut tengah mendalami kasus tersebut untuk mengetahui motif para pelaku ke Kota Semarang. Ia belum berkenan menjelaskan detail kasus tersebut.
"Ditangkap Minggu atau Senin, TKP-nya banyak. Nanti lagi, mau kita rilis. Nyasarnya brankas di kayak pabrik, perusahaan," jelasnya.
"Ada empat orang (pelaku), laki-laki semua. Makanya nanti kalau sudah klir semua, baru kita rilis. Soalnya ini periksanya agak lama, (pelaku) nggak bisa Bahasa Indonesia, kita pakai translator," lanjutnya.
(afn/apu)











































