Gerombolan remaja mengamuk hingga mengakibatkan satu orang terluka di acara pentas wayang kulit Dusun Pucang, Desa Srebegan, Kecamatan Ceper, Klaten. Tiga terduga pelaku diamankan.
"Untuk sampai saat ini baru kita amankan kurang lebih ada tiga orang. Masih kami dalami terkait peran dari yang bersangkutan," ungkap Kasat Reskrim Polres Klaten, AKP Taufik Frida Mustofa kepada awak media di Mapolres Klaten, Senin (15/9/2025) siang.
Dijelaskan Taufik, saat kejadian acara pentas wayang berhenti demi keamanan dan kenyamanan warga. Polisi masih mendalami dampak kerusakan dalam peristiwa itu. Namun dipastikan ada satu orang luka-luka.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Itu belum kita sampaikan karena masih kita dalami apa yang terjadi saat itu. Ada satu orang yang terluka dalam perawatan tapi kondisinya membaik," jelas Taufik.
Meskipun di video yang viral terdapat seorang yang mengacungkan senjata tajam, Taufik mengaku belum menemukan. Termasuk status tiga orang yang diamankan belum jelas.
"Kita belum bisa sebutkan karena masih kita dalami. Sampai saat ini belum kita dapatkan (bawa senjata tajam)," kata Taufik.
Kapolres Klaten AKBP Nur Cahyo menyatakan kasus itu masih didalami. Tahap awal setelah kejadian langsung dilakukan pengamanan.
"Kita masih pendalaman. Saya mendapat laporan ada kejadian tersebut kerahkan personel siaga untuk pengamanan menjaga kondusifitas," kata Nur Cahyo di Mapolres Klaten.
Sebelumnya diberitakan, beredar video viral yang menunjukkan sejumlah pemuda bersajam mengamuk saat pentas wayang kulit di Desa Srebegan, Kecamatan Ceper, Klaten. Salah satu yang mengunggah video keributan tersebut ialah akun Facebook BERITA KLATEN TERKINI. Dalam video tersebut terlihat seorang remaja berkaos hitam datang ke tengah penabuh gamelan terlihat marah.
Pemuda tersebut mengacungkan pedang diikuti sejumlah remaja di belakangnya. Tampak beberapa sinden di depan layar berdiri panik disusul para penabuh gamelan berdiri ke arah panggung.
Peristiwa itu disebut terjadi pada Sabtu (13/9). Dinarasikan sejumlah pemuda itu datang dan menghentikan paksa pentas wayang kulit itu.
"Semoga tidak terjadi lagi. Mari kita saling menghormati dan saling menjaga satu sama lain. Lokasi : Pagelaran Wayang Kulit Ki Jalu Tomo Pandoyo , di desa Pucang, Srepegan, Ceper, Katen. Sabtu 13 Sept 2025. Kronologi : Sekelompok pemuda dari daerah lain datang dan menghentikan paksa pagelaran wayang, dengan mengacungkan sajam dan ancaman penganiayaan kepada dalang dan crew seniman. Dugaan motif sementara adalah karena dendam antar kelompok pemuda. Disinyalir sebelumnya, kelompok ini telah terlibat bentrok dengan pemuda setempat di desa lain. Alhamdulillah pelaku sudah diamankan oleh pihak berwajib. Pagelaran wayang pun terpaksa dihentikan," bunyi keterangan postingan sebagaimana dikutip detikJateng, Minggu (14/9) sore.
(aap/apl)