Polisi Ungkap Kemungkinan Pembunuh Bayaran di Balik Tewasnya Zetro Staf KBRI

Internasional

Polisi Ungkap Kemungkinan Pembunuh Bayaran di Balik Tewasnya Zetro Staf KBRI

Haris Fadhil - detikJateng
Senin, 15 Sep 2025 12:50 WIB
Pegawai Kementerian Luar Negeri melepas jenazah Zetro Leonardo Pubra saat penghormatan terakhir almarhum Staf Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Lima, Republik Peru, Zetro Leonardo Purba di Gedung Pancasila, Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Kamis (11/9/2025). Penghormatan tersebut diberikan Kementerian Luar Negeri kepada Staf KBRI Lima Zetro Leonardo Purba yang meninggal dunia akibat ditembak oleh orang tak dikenal di Lima, Republik Peru pada Senin (1/9/2025) lalu. ANTARA FOTO/Bayu Pratama S
Pegawai Kementerian Luar Negeri melepas jenazah Zetro Leonardo Pubra, Staf Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Lima, Republik Peru, Zetro Leonardo Purba di Gedung Pancasila, Jakarta, Kamis (11/9/2025). (Foto: ANTARA FOTO/Bayu Pratama S)
Solo -

Lima orang diduga anggota geng Los Maleantes del Cono ditangkap buntut pembunuhan diplomat Kedutaan Besar Indonesia di Peru, Zetro Leonardo Purba. Polisi mengungkap dugaan kelima orang itu adalah pembunuh bayaran.

Dilansir kantor berita Peru, Andina, Minggu (14/9/2025), penangkapan dilakukan pada Selasa (9/9) lalu. Kepolisian Nasional Peru juga menyita pistol yang diduga digunakan untuk menembak staf Kedutaan Besar Indonesia tersebut.

Stasiun TV Canal N melaporkan ahli telah menyimpulkan peluru dari senjata yang disita sama dengan yang ditemukan di tubuh korban dan di tempat kejadian perkara. Salah satu dari lima tersangka itu merupakan pemilik sepeda motor yang diduga digunakan dalam serangan terhadap diplomat tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada Selasa (9/9), Kepolisian Nasional Peru mengumumkan kelima orang tersebut telah ditahan.

ADVERTISEMENT

"Di distrik San Martin de Porres (Lima), setelah operasi intelijen, Polisi menangkap terduga anggota geng kriminal 'Los Maleantes del Cono'. Sebuah pistol berisi peluru, lima bahan peledak, dan sekring sepanjang 15 meter disita, narkoba, 10 ponsel, dan sebuah sepeda motor juga disita," tulis polisi Peru, dikutip dari detikNews, Senin (15/9/2025).

Korban diserang oleh para pembunuh bayaran di pintu masuk gedung tempat tinggalnya di distrik Lince, Lima, saat dia tiba dengan sepeda. Polisi menyebut adanya dugaan kuat penembakan ini adalah aksi pembunuh bayaran.

"Keadaan dan motif di balik viktimisasi orang ini belum diketahui, tetapi kemungkinan pembunuhan bayaran tidak dapat dikesampingkan," ujar Komisaris Kantor Polisi Lince, David Guivar, kepada stasiun TV Peru.

Zetro disebut telah tinggal di Peru selama 5 bulan bersama keluarganya di gedung yang sama tempat dia dibunuh pada 1 September. Jenazah Zetro kini telah dibawa ke Indonesia dan dimakamkan oleh keluarga.




(aku/dil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads