Seorang pemuda ditangkap polisi karena diduga menghabisi nyawa seorang pensiunan guru Sri Hartini (60), warga Desa Berjo, Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar. Pelaku diduga melakukan aksi pencurian dengan kekerasan.
PS Kasi Humas Polres Karanganyar, Iptu Mulyadi, mengatakan pemuda yang diamankan berinisal AG alias Wawan (27), warga Kecamatan Karangpandan. Dia diduga menghabisi nyawa Sri pada Jumat (5/9/2025).
"Setelah menerima laporan, Tim Resmob bersama Unit Reskrim Polsek Ngargoyoso segera melakukan penyelidikan, mengumpulkan keterangan saksi, serta mengamankan sejumlah barang bukti. Dari hasil penyelidikan, akhirnya mengarah kepada pelaku berinisial AG," kata Mulyadi dalam siaran pers yang diterima detikJateng, Kamis (11/9).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
AG ditangkap karena diduga melakukan aksi pencurian, dan dengan kekerasan. Perbuatan tersangka menyebabkan korban meninggal dunia.
Tersangka ditangkap di rumahnya siang tadi sekira pukul 12.00 WIB. Polisi masih mendalami kasus ini.
"Pelaku diduga kuat melakukan pencurian dengan kekerasan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 365 KUHP. Ia diamankan tanpa perlawanan di rumahnya," jelasnya.
Diberitakan sebelumnya, seorang wanita pensiunan guru di Ngargoyoso, Sri Hartini (60) ditemukan meninggal dunia di rumahnya. Saudara korban, Sularno, mengatakan ditemukan sejumlah luka pada tubuh korban. Hal ini membuat keluarga berspekulasi adanya kejanggalan atas kematian korban.
"Kami lihat luka-luka lebamnya di daerah muka, untuk yang lain kita tidak tahu. Iya, memang ada kejanggalan," kata Sularno saat ditemui awak media di rumah duka, Sabtu (6/9).
Korban diketahui baru pensiun tahun ini. Sedangkan, sebulan yang lalu korban baru saja menikahkan anaknya. Setelah anaknya menikah, korban tinggal sendiri di rumah.
Dijelaskan, korban ditemukan meninggal dunia pada Jumat (5/9) sekira pukul 15.30 WIB. Saat itu, anak korban datang namun rumah dalam kondisi terkunci, dan korban dipanggil tidak ada jawaban. Anak korban bisa masuk ke dalam rumah lewat pintu samping dan menemukan korban sudah tewas.
Sularno belum mengetahui apakah ada barang-barang milik korban yang hilang. Namun mobil korban masih ada di rumah.
"Kurang tau kalau hal itu (barang yang hilang). Soalnya masih dalam penyelidikan polisi, polisi masih belum memberikan keterangan kepada kami," ucapnya.
Dia mengatakan, jenazah korban sempat dibawa ke RSUD dr Moewardi, Solo untuk dilakukan autopsi. Proses dilakukan sekira pukul 11.00 WIB. Setelah proses autopsi selesai, jenazah korban dibawa ke rumah duka.
"Harapan kami kalau kematian ini disebabkan dibunuh atau apa, harapan kami dari pihak kepolisian bisa mengungkap pelakunya, agar nanti bisa dihukum seberat-beratnya," ujarnya.
(apl/ams)