Istri Anggun Sowan RT-Minta Maaf Usai Suami Gondol Uang Bank Rp 10 Miliar

Istri Anggun Sowan RT-Minta Maaf Usai Suami Gondol Uang Bank Rp 10 Miliar

Tim detikJateng - detikJateng
Rabu, 10 Sep 2025 09:31 WIB
Konferensi pers ungkap kasus penggelapan uang di Mapolda Jateng, Kecamatan Semarang Selatan, Kota Semarang, Selasa (9/9/2025).
Konferensi pers ungkap kasus penggelapan uang di Mapolda Jateng, Kecamatan Semarang Selatan, Kota Semarang, Selasa (9/9/2025). Foto: Arina Zulfa Ul Haq/detikJateng
Solo -

Seorang sopir bank pelat merah bernama Anggun Tyas ditangkap karena menggondol uang tempatnya bekerja senilai Rp 10 miliar. Istri Anggun, I, mengaku langsung mendatangi ketua RT dan meminta maaf untuk kelakuan suaminya.

Ia menegaskan dirinya dan anak-anaknya merupakan korban karena tidak tahu-menahu mengenai kasus yang membelit sang suami.

"Warga memberi dukungan, dan didoakan supaya kuat. Jujur saya juga korban, tidak tahu apa-apa, imbasnya ke saya dan anak-anak," kata dia ditemui di Wonogiri, Selasa (9/9/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya memang meminta maaf, sowan ke Pak RT, semalam (Senin) di lingkungan Dawis, nanti sore ke PKK, di sekolah pun saya juga meminta maaf dan memohon dukungannya," imbuhnya.

ADVERTISEMENT

I mengungkap Anggun sudah bekerja sebagai sopir di bank pelat merah itu sejak tahun 2018. Sebelumnya, dia merupakan tenaga kontrak di salah satu SMA negeri di Solo.

Dia menuturkan Anggun bukanlah sosok yang neko-neko. Kalau ada waktu luang, lebih banyak dihabiskan di rumah.

Bahkan, lanjut I, Anggun tidak pernah mengeluh kondisinya kepada sang istri. Sehingga I juga mengaku tidak tahu motif apa yang mendasari suaminya nekat melakukan pencurian tersebut.

"Enggak (mengeluh apa-apa), biasa saja. Tidak ada masalah apa-apa, di keluarga juga tidak ada masalah apa-apa," ucapnya.

Sempat Dihubungi Kantor Anggun

I melanjutkan, dia baru mengetahui suaminya melarikan uang Rp 10 miliar saat kantor tempat Anggun menghubunginya.

"Awalnya saya ditelepon pihak kantor apakah ada nomor teleponnya yang lain, tapi tidak ada. Saat ditelepon itu belum disampaikan, cuma dikasih tahu nomornya tidak aktif. Saya cek, ternyata memang tidak aktif. Kemudian pihak kantor telepon lagi kasih tahu. Saya mencoba menghubungi terus, karena saya tidak tahu apa-apa, dikasih kabar itu kan kaget. Pas saya hubungi memang tidak aktif," tuturnya.

I mengaku terakhir melihat suaminya adalah saat berangkat kerja pada Senin (1/9). Saat itu, I tidak melihat ada gelagat mencurigakan dari Anggun.

I tidak menyangka, suaminya nekat membawa kabur uang Rp 10 miliar. Hingga Anggun ditangkap, I mengaku belum bertemu bahkan berkomunikasi dengan sang suami.

"Saya juga belum tahu seperti apa, saya juga belum ketemu, saya tahunya dari berita yang ada, dari kantor sudah memberikan informasi saat hari kejadian. Saya menyerahkan sepenuhnya, kalau saya ada informasi saya berikan, tapi memang seminggu saya tidak dihubungi," ucapnya.

Tak Punya Saudara di Gunungkidul

Diketahui, Anggun dibekuk bersama dua orang lainnya di sebuah rumah yang berlokasi di Pejaten, Panggang, Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta pada Senin (8/9) sekitar pukul 04.00 WIB. I mengaku tidak tahu rumah siapa yang dipakai Anggun untuk bersembunyi.

"Tidak tahu, kita tidak punya saudara di sana. Saya juga belum tahu (Desa) Panggang itu mana," urainya.

I mengaku malu atas perbuatan suaminya itu, namun dia juga harus meneruskan hidupnya, dan menafkahi ketiga anaknya. Dukungan dari lingkungan yang diberikan, membuat I tabah, dan bekerja seperti biasa.

Soal proses hukum suaminya, I menyerahkan sepenuhnya kepada pihak berwajib.

"Saya menyerahkan sepenuhnya, walaupun saya di sini istri, semua ada risikonya dan ditanggung masing-masing," pungkasnya.




(apu/afn)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads