Istri Anggun, I, mengaku kaget suaminya nekat melarikan uang perusahaan sebesar Rp 10 miliar. I menyebut dia dan ketiga anaknya turut jadi korban karena terimbas perbuatan suaminya.
I mengaku tak tahu-menahu mengenai kasus itu. Dia baru mengetahui suaminya membawa kabur uang perusahaan, saat dihubungi kantor tempat suaminya bekerja.
"Awalnya saya ditelepon pihak kantor apakah ada nomor teleponnya yang lain, tapi tidak ada. Saat ditelepon itu belum disampaikan, cuma dikasih tahu nomornya tidak aktif. Saya cek, ternyata memang tidak aktif. Kemudian pihak kantor telepon lagi kasih tahu. Saya mencoba menghubungi terus, karena saya tidak tahu apa-apa, dikasih kabar itu kan kaget. Pas saya hubungi memang tidak aktif," kata I, kepada awak media, Selasa (9/9/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terakhir dia melihat suaminya berangkat kerja pada Senin (1/9). Saat itu, tidak ada gelagat yang aneh dari sang suami, semua terasa biasa saja.
I tidak menyangka, suaminya nekat membawa kabur uang Rp 10 miliar. Hingga Anggun ditangkap, I mengaku belum bertemu bahkan berkomunikasi dengan sang suami.
"Saya juga belum tahu seperti apa, saya juga belum ketemu, saya tahunya dari berita yang ada, dari kantor sudah memberikan informasi saat hari kejadian. Saya menyerahkan sepenuhnya, kalau saya ada informasi saya berikan, tapi memang seminggu saya tidak dihubungi," ucapnya.
Anggun sudah bekerja sebagai sopir di Bank Jateng sejak tahun 2018 lalu. Sebelumnya, dia sempat jadi tenaga kontrak di salah satu SMA negeri di Solo.
I mengatakan, suaminya bukan orang yang neko-neko. Kalau ada waktu, lebih banyak dihabiskan di rumah. Bahkan Anggun juga tidak pernah mengeluh apa-apa kepada sang istri. Sehingga I juga tidak tahu motif yang membuat suaminya nekat melakukan pencurian tersebut.
"Enggak (mengeluh apa-apa), biasa saja. Tidak ada masalah apa-apa, di keluarga juga tidak ada masalah apa-apa," ucapnya.
Untuk diketahui, Anggun berhasil ditangkap di Desa Giriwungu, Kecamatan Panggang, Kabupaten Gunungkidul, DIY pada Senin (8/9) sekira pukul 04.00 WIB. I sama sekali tak tahu rumah siapa yang dipakai Anggun bersembunyi.
"Tidak tahu, kita tidak punya saudara di sana. Saya juga belum tahu (Desa) Panggang itu mana," urainya.
Setelah suami ditangkap, Anggun sempat sowan ke rumah Pak RT, dan perkumpulan lingkungan rumah untuk menyampaikan permohonan maaf. Dia dan anak-anak mengaku sebagai korban, karena mengetahui apapun soal kasus ini.
"Warga memberi dukungan, dan didoakan supaya kuat. Jujur saya juga korban, tidak tahu apa-apa, imbasnya ke saya dan anak-anak," kata dia.
"Saya memang meminta maaf, sowan ke Pak RT, semalam di lingkungan Dawis, nanti sore ke PKK, di sekolah pun saya juga meminta maaf dan memohon dukungannya," imbuhnya.
I mengaku malu atas perbuatan suaminya itu, namun dia juga harus meneruskan hidupnya, dan menafkahi ketiga anaknya. Dukungan dari lingkungan yang diberikan, membuat I tabah, dan bekerja seperti biasa.
Soal proses hukum suaminya, I menyerahkan sepenuhnya kepada pihak berwajib.
"Saya menyerahkan sepenuhnya, walaupun saya di sini istri, semua ada risikonya dan ditanggung masing-masing," pungkasnya.
(aku/apl)