Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Jawa Tengah melakukan penggeledahan di sebuah rumah di Tegal. Petugas menemukan narkoba yang disimpan di jendela dapur.
Penggeledahan dilakukan hari Senin (23/6) sore kemarin tepatnya di sebuah rumah di Desa Kesuben, Kecamatan Lebaksiu, Kabupaten Tegal dipimpin nyidik Madya BNNP Jateng, Kombes Rudi Hartono, didampingi Kepala BNNK Tegal, Nasrudin serta disaksikan langsung oleh Kepala Desa, Ketua RW, Ketua RT, Babinsa, dan Bhabinkamtibmas.
"Kegiatan ini (penggeledahan) tidak berdiri sendiri. Ini adalah bagian dari upaya masif nasional yang kami lakukan menjelang Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) 2025. Kami ingin menunjukkan bahwa BNN tidak hanya seremonial, tetapi bergerak konkret di lapangan," kata Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi Jawa Tengah Brigjen Agus Rohmat dalam keterangannya, Selasa (24/6/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penggeledahan dilakukan ditempat tinggal tersangka AJ yang dibekuk pada 29 April 2025. Kemudian ditemukan 490 gram sabu dan 600 butir ekstasi yang disembunyikan dalam celah jendela dapur rumah dan dibungkus dengan kertas koran. Sedangkan penggeledahan kemarin merupakan tindak lanjut informasi terkait aset hasil bisnis narkotika tersangka. Namun aset-aset tersebut belum bisa dipublikasi karena masih dalam penyelidikan.
"Setelah penangkapan terhadap AJ, tim terus mendalami keterangannya dan terungkap bahwa barang haram ini milik adiknya, BA, seorang residivis yang telah empat kali divonis dalam kasus narkotika. BA sendiri terakhir kali ditangkap pada 3 Januari 2025 dalam transaksi di hotel Kota Tegal," jelasnya.
Rudi Hartono yang memimpin penggeledahan mengatakan dari hasil penyelidikan, ternyata BA merupakan anak buah bandar narkoba di Jakarta dengan inisial E. Ternyata Sindikat narkoba itu terus beraksi meskipun BA sudah dibekuk.
"Fakta ini menunjukkan bahwa sindikat terus beroperasi meskipun pelakunya berada dalam lapas. Bahkan ada rencana bahwa barang haram ini akan tetap diedarkan saat BA menjalani hukuman di Lapas Tegal," jelasnya.
Saat ini penyelidikan terhadap sindikat tersebut masih terus dilakukan. Kepala BNNK Tegal, Nasrudin mengatakan terbongkarnya sindikat tersebut salah satunya berkat laporan warga.
"Dengan partisipasi warga, kasus ini bisa terus berlangsung. Maka penting bagi seluruh elemen masyarakat untuk tidak diam jika mencium tanda-tanda peredaran narkoba," kata Nasrudin.
(apl/ahr)