Polisi mengungkap kasus pembunuhan wanita ABG asal Brebes, F (16) yang ditemukan tidak bernyawa di halaman rumah warga Kelurahan Sokanegara, Kecamatan Purwokerto Timur, Kabupaten Banyumas. Pelaku bernama Kiswanto (27) alias Boing nekat korban lantaran tersinggung ucapan F. Berikut sederet faktanya.
Ditangkap di Rumah Majikan
Kapolresta Banyumas, Kombes Ari Wibowo, menjelaskan tersangka bernama Kiswanto (27) alias Boing warga Desa Lesmana, Kecamatan Ajibarang, Banyumas. Ia ditangkap pada Kamis (5/6) lalu.
"Pelaku ditangkap pada Kamis (5/6) sekitar pukul 22.00 WIB di rumah majikannya, Jalan Ahmad Yani nomor 41, Kelurahan Sokanegara, Kecamatan Purwokerto Timur," kata Ari saat konferensi pers di Mapolresta Banyumas, Selasa (10/6/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sempat Transaksi Seksual
Ari mengungkapkan korban merupakan F (16) warga Kecamatan Paguyangan, Kabupaten Brebes. Korban diduga dibunuh oleh seorang pria dewasa yang sebelumnya sempat melakukan pertemuan untuk transaksi seksual.
"Korban bertemu dengan pelaku pada Minggu malam (1/6) sekitar pukul 23.00 WIB di rumah pelaku yang berlokasi di Gang BP4, Kelurahan Sokaraja, Kecamatan Purwokerto Timur. Pertemuan tersebut diduga terkait kesepakatan layanan seksual," bebernya.
Bertarif Rp 400 Ribu
Ari menyebut korban dengan pelaku kenal melalui aplikasi MiChat. Mereka kemudian sepakat bertransaksi dengan harga Rp 400 ribu.
"Cuma sudah dibayarkan atau belum masih kita periksa. Tapi kesepakatannya Rp 400 ribu," ungkap dia.
Usai membuang, pelaku kemudian mencabut kartu sim ponsel milik korban agar tidak terlacak. Barang tersebut dibuang ke tempat sampah bersama bekas alat kontrasepsi yang sudah digunakan.
"Barang bukti yang diamankan polisi meliputi, dua unit HP (milik korban dan pelaku), beberapa pakaian milik korban dan pelaku, alat kontrasepsi (kondom) dan helm korban," ujarnya.
Tersinggung Ucapan Korban
Usai berhubungan seksual, pelaku kemudian membunuh korban karena tersinggung karena ucapannya. Pelaku membunuh korban dengan cara dicekik dan mulutnya dibekap.
"Pelaku mengaku tersinggung dengan ucapan korban lalu mencekik dan membekap korban hingga tewas. Setelah itu ia membuang jenazah korban ke pinggir jalan agar seolah-olah ditemukan warga," jelasnya.
"Pelaku mengakui bahwa dirinya mencekik leher korban dan membekap mulutnya karena tersinggung dengan ucapan korban yang menyebut alat kelaminnya kecil. Spontan pelaku menubruk lalu menindih tubuh korban dan mencekik hingga korban kehabisan napas dan meninggal dunia," imbuh Ari.
Korban Dibuang di Depan Rumah Warga
Ari mengungkapkan, sebelum dibunuh korban sempat meminta seorang saksi untuk menemaninya menuju lokasi pertemuan dengan pelaku. Mereka menggunakan sepeda motor ke rumah pelaku yang diketahui merupakan rumah majikannya.
"Setelah tiba di lokasi, korban masuk ke dalam rumah pelaku seorang diri dengan berjalan kaki ke lokasi yang sudah ditentukan," terangnya.
Sekitar 15 menit kemudian, pelaku keluar untuk mengecek kondisi dalam keadaan panik. Saat pelaku kembali masuk ke dalam rumah, korban sudah dalam posisi telentang dan tak sadarkan diri dengan kondisi mulut dan hidung sudah berbusa.
"Karena kondisi sudah meninggal dunia, pelaku kemudian membopong korban dan memakaikan helm lewat pintu belakang meletakkannya di pinggir jalan depan rumah warga," jelasnya.
Terancam 15 Tahun Penjara
Atas perbuatannya pelaku dijerat dengan Pasal 76C jo Pasal 80 ayat (3) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak. Ancaman penjaranya paling lama 15 tahun dan/atau denda paling banyak Rp 3 miliar.
Diberitakan sebelumnya, Warga Kelurahan Sokanegara, Kecamatan Purwokerto Timur, Kabupaten Banyumas digegerkan dengan penemuan sesosok mayat yang tergeletak di depan salah rumah. Saat ditemukan mayat perempuan tanpa identitas ini mengenakan helm.
Pemilik rumah sekaligus saksi mata, Pujiono, menjelaskan ia membuka gerbang rumah Senin (2/6) sekitar pukul 05.30 WIB. Saat itu sudah ada orang tergeletak dengan kondisi menyentuh dinding rumah.
"Biasanya saya jam 05.00 WIB pagi jalan-jalan. Cuma ini lagi nggak ada aktivitas saya bangun buka gerbang sekitar jam 5.30 WIB ternyata ada orang tergeletak di pinggir jalan menempel di bangunan rumah saya," kata Pujiono saat ditemui wartawan, Senin (2/6).
Ia terus berusaha untuk membangunkan orang tersebut, tapi tidak ada pergerakan sama sekali. Hingga akhirnya Pujiono melapor kejadian ini ke bhabinkamtibmas setempat.
"Terus saya panggil, 'mas mas bangun mas', saya pikir itu laki-laki pakai helm. Saya samperin ternyata tergeletak. Saya coba bangunin tapi nggak saya sentuh tetap tidak bangun. Saya panggil pak RT lalu disuruh ke tempat pak keamanan, lalu bareng-bareng ke sini dicek lagi," terangnya.
Saat diperiksa kondisi kaki gadis tersebut sudah pucat. Dari mulut dan hidungnya juga tampak mengeluarkan busa.
"Kaki juga sudah kelihatan pucat. Terus dari hidung sama mulut keluar busanya," jelasnya.
(apl/apl)