.webp)
Sebanyak enam pelaku yang terlibat dalam video membawa senjata tajam di jalanan Cengkalsewu, Kecamatan Sukolilo, Kabupaten Pati, akhirnya diamankan polisi. Ada empat senjata tajam yang diamankan menjadi barang bukti.
"Enam pelaku masih (berusia) anak-anak yang telah kami amankan," Kasat Reskrim Polresta Pati, AKP Heri Dwi Utomo saat dihubungi detikJateng lewat telepon, Minggu (8/6/2025).
Heri menjelaskan, penangkapan ini setelah pihaknya menerima laporan adanya sekelompok remaja membawa senjata tajam tengah malam di jalanan Cengkalsewu pada Kamis (5/6) dini hari. Setelah itu polisi melakukan penyelidikan dan mengamankan para pelaku sampai Sabtu (7/6) malam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Setelah ada video viral itu kami melakukan penangkapan dari mulai pagi sampai malam, dan alhamdulillah sudah ketangkap enam pelaku," kata Heri.
Heri menjelaskan, para pelaku diamankan di rumah masing-masing. Ada satu pelaku yang terbukti membawa senjata tajam dalam video tersebut. Setelah diinterograsi, ternyata ada tempat mereka nongkrong. Dari situ, polisi kembali menemukan tiga senjata tajam.
"Barang bukti satu membawa senjata tajam, ternyata ditemukan basecamp ditemukan tiga senjata tajam," jelasnya.
Polisi masih mendalami motif sekelompok remaja ini membawa senjata tajam malam-malam di jalanan Sukolilo. "Untuk motif masih kita dalami," ujar Heri.
Diberitakan sebelumnya, sebuah video rombongan remaja membawa senjata tajam di wilayah Kecamatan Sukolilo, Kabupaten Pati, jadi viral.
Video ini seperti diunggah akun media sosial facebook @bhogellsadega sehari lalu. Pada video memperlihatkan sekelompok remaja sedang berjalan di jalan Desa Cengkalsewu Kecamatan Sukolilo. Terlihat mereka membawa senjata sajam sambil berlarian.
Pada unggahan tersebut pun dinarasikan gangster di Desa Cengkalsewu pada Kamis (5/6) dini hari lalu pukul 2.30 WIB. "Gengster Desa Cengkalsewu pukul 2.30 WIB," tulisnya seperti dilihat detikJateng, Sabtu (7/6/2025).
Dimintai konfirmasi, Kapolsek Sukolilo AKP Sahlan membenarkan adanya sekelompok remaja membawa senjata tajam. Menurutnya kejadian itu terjadi pada Kamis dini hari.
"Iya benar itu," jelas Sahlan saat dihubungi detikJateng.
Menurutnya, sekelompok remaja yang membawa senjata tajam itu tidak sedang tawuran.
"Anak-anak cari sensasi dan tidak ada tawuran," jelasnya.
(afn/dil)
