Jasad perempuan bernama Dwi Hastuti (48) ditemukan dalam kondisi dicor semen di pekarangan belakang rumah di Desa Ngadirojo Lor, Kecamatan Ngadirojo. Warga Desa/Kecamatan Baturetno, itu ternyata korban pembunuhan sadis dengan latar belakang asmara.
Mayat Dwi ditemukan dan dibongkar Kamis (1/5/2025) dini hari. Hal itu dibenarkan oleh ketua RT setempat, Sutino.
"Saya kaget juga tadi dini hari sekira jam 01.00 WIB didatangi polisi. Ternyata ada itu (temuan mayat)," kata Sutino kepada awak media, Kamis (1/5/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sutino menuturkan kondisi ketika mayat Dwi terungkap. "Kondisi jenazahnya cenderung masih utuh. Tapi ya memang ada bau," ucapnya.
Sutino menerangkan lokasi temuan mayat tersebut berada di rumah orang tua J, inisial G. Ia mengaku sempat bertemu Dwi yang menanyakan rumah G.
"Saat itu saya sedang markir di warung bakso (tak jauh dari TKP). Ditanyai korban, di mana rumahnya J," ujar Sutino yang bekerja sebagai tukang parkir ini.
Pelaku Ditangkap
Polisi bergerak cepat dan menangkap J (34). Kasat Reskrim Polres Wonogiri, Iptu Agung Sedewo, menjelaskan Dwi dibunuh pelaku sehari setelah dijemput menggunakan mobil merah.
"Tersangka inisial J. Pengakuan tersangka, korban dibunuhnya dengan cara dicekik dan dibekap. Untuk menghilangkan jejak, tersangka menggali tanah, korban lalu dikubur dengan kain jarik, dikubur, dan dicor," kata Agung saat dihubungi detikJateng, Kamis (1/5).
"Tanggal 11 Februari (dibunuhnya), dan baru ditemukan tadi malam. Melalui serangkaian penyelidikan, dan scientific crime investigation kita bisa mengungkap tabir ini, tadi malam saya pimpin langsung," jelasnya.
"Korban ditemukan setelah 2,5 bulan lebih dilaporkan hilang," ujarnya.
Motif Asmara
Iptu Agung menambahkan, motif asmara jadi penyebab J tega menghabisi nyawa Dwi dan mengecor korban di pekarangan ayahnya.
"Korban meminta pertanggungjawaban untuk dinikahi oleh tersangka. Tersangka khilaf lalu, lalu membunuh korban di rumah bapak tersangka berinisial G," jelasnya.
Agung belum bisa memastikan terkait dugaan korban hamil. Meski begitu, kasus pembunuhan ini bermotif asmara.
"Tersangka sudah berkeluarga. Belum bisa dipastikan (korban hamil). Pengakuan sementara, motif asmara dan korban minta dinikahi," ucapnya.
Pengakuan Pelaku
"Motifnya dia itu ngejar saya ingin dinikahi, saya tidak mau karena saya sudah punya anak istri. Motif lain saya punya pinjaman Rp 15 juta," kata J kepada awak media di Mapolres Wonogiri, Jumat (2/5/2025).
Pelaku mengaku membunuh korban dengan cara mencekik. Setelah korban tewas, pelaku menguburkan jasad korban. Lokasinya di pekarangan belakang rumah ayah pelaku.
Dia juga mengaku dalam aksi pembunuhan hingga mengubur korban dilakukan seorang diri.
"Saya cekik dari belakang. Setelah (korban meninggal) dikubur di belakang rumah, saya kubur dengan tanah, saya cor biar tidak bau. Tidak ada yang membantu, saya sendiri," ucapnya.
(aku/aku)