Wanita Pencuri Emas 80 Gram di Gunungpati Semarang Ditangkap!

Wanita Pencuri Emas 80 Gram di Gunungpati Semarang Ditangkap!

Arina Zulfa Ul Haq - detikJateng
Jumat, 25 Apr 2025 15:34 WIB
Jeweller hand polishing and cleaning jewelry diamond ring with micro fiber fabric
Ilustrasi. Foto: Getty Images/iStockphoto/Kwangmoozaa
Semarang -

Polisi akhirnya menangkap pelaku pencurian emas di Gunungpati Semarang. Untuk modus pencurian masih dalam penyelidikan pihak kepolisian.

Kasat Reskrim Polrestabes Semarang, AKBP Andika Dharma Sena, mengatakan terduga pelaku ditangkap Kamis (24/4) malam tadi di rumahnya. Pelaku berjenis kelamin perempuan.

"(Ditangkap) Tadi malam. Inisial DM, umur 52 tahun, di tempat tinggalnya, di Semarang Selatan," kata Andika saat dihubungi detikJateng, Jumat (25/4/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat ini, kata Andika, pihak kepolisian masih mendalami modus pelaku serta memastikan apakah pelaku pernah beraksi sebelumnya.

"Ditemukannya dari penyidikannya CCTV ada. Terus dari keterangan saksi-saksi di lapangan juga dapat. Ada emas ya, tapi yang lainnya masih kita kembangkan juga," jelasnya.

ADVERTISEMENT

"(Masih 80 gram atau sudah ada yang terjual?) Nah, ini kan masih kita kembangkan lagi, karena kita dapat ini kan berupa perhiasan, nanti kita dalami lagi," lanjutnya.

Andika mengatakan, DM akan dijerat Pasal 362 tentang pencurian dengan ancaman lima tahun pidana.

"Nanti kita dalami lagi ya, bener apa nggak dia residivis. (Beraksi sendirian?) Iya. (Gendam?) Nanti kita dalami terkait modusnya dia seperti apa," ungkapnya.

Diberitakan sebelumnya, pencurian emas terjadi di Kampung Kepoh, Kelurahan Nongkosawit, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang. Perhiasan emas milik ibu rumah tangga, Eni Purmianty (52), dicuri di rumahnya sekitar pukul 09.45 WIB.

Ia mengatakan, berbagai perhiasan mulai dari tiga kalung emas beserta liontin, dua gelang, lima cincin emas, dan surat-suratnya. Sementara BPKB, sertifikat tanah, dompet, tak ikut dicuri.

"Semua beratnya ya kira-kira 80 gram, sudah ku kumpulin hampir 20 tahun, pas harganya di bawah Rp 1 juta, buat tabungan di hari tua. Dikit-dikit saya beli. Sekarang kan mahal, kerugian ya kira-kira Rp 100 juta," jelasnya.




(apl/afn)


Hide Ads