.webp)
Polisi mengungkap ABG Rian Adi Saputra (18) yang ditemukan tewas mengambang di saluran irigasi di Desa Dalangan, Kecamatan Tawangsari, Kabupaten Sukoharjo, merupakan korban pembunuhan. Polisi sudah menetapkan dua tersangka dalam kasus ini.
Kasubsi Penmas Polres Sukoharjo, Bripka Eka Prasetia, mengatakan korban yang merupakan warga Kelurahan Banmati, Kecamatan/Kabupaten Sukoharjo itu diduga menjadi korban penganiayaan. Saat ini, dua pemuda berinisial DDP alias Tenggok (22) dan FAP alias Adi (22), warga Banmati, telah ditetapkan sebagai tersangka.
"Motifnya tidak suka ada orang pacaran dan mabuk di gubuk tengah sawah," kata Eka kepada awak media, Rabu (19/2/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk menguatkan fakta-fakta yang belum terungkap, dan memperkuat berkas perkara, serta menguatkan pasal yang disangkakan, Polres Sukoharjo telah menggelar rekonstruksi ulang di tiga tempat.
"Lokasi rekonstruksi di gubug tengah sawah, irigasi tengah sawah, dan aliran irigasi Desa Dalangan, Kecamatan Tawangsari," ucapnya.
Rekonstruksi dimulai pukul 09.30 WIB dengan pengamanan ketat dari petugas kepolisian. Dua pelaku dan dua saksi dihadirkan dalam reka adegan itu.
Saksi yang dihadirkan adalah teman korban bernama Taufik (18) warga Tangkisan, dan Prama (17) warga Kriwen. Sedangkan korban diganti oleh peran pengganti.
Dalam rekonstruksi ini ada 24 adegan yang diperankan oleh dua pelaku, korban, dan saksi. Terlihat orang tua korban dan keluarga hadir menyaksikan jalannya rekonstruksi. Rekonstruksi ini juga menghadirkan Kejaksaan Sukoharjo serta pengacara korban dan tersangka.
Diberitakan sebelumnya, Sesosok mayat lelaki ABG (anak baru gede) ditemukan mengambang di saluran irigasi di Desa Dalangan, Kecamatan Tawangsari, Kabupaten Sukoharjo, Senin (30/12/2024) pagi. Lelaki itu disebut-sebut sebagai pelajar salah satu SMK di Sukoharjo.
Warga sekitar, Bento (37), mengatakan mayat itu ditemukan sekira pukul 08.30 WIB. Saat itu dia melihat mayat tersebut hanyut dalam posisi tengkurap.
"Kondisinya kurang tahu, soalnya pas dievakuasi ke atas itu langsung dimasukkan ke kantong mayat. Kondisinya tidak kelihatan, karena posisi tengkurap," kata Bento kepada awak media, Senin (30/12/2024).
"Tadi kalau nggak salah (usia) sekitar 17-18 tahun, masih SMK. Orang Banmati, tadi keluarganya sudah ke sini," sambung dia.
(apl/dil)
