Polisi mengamankan pelaku duel antarpelajar yang menewaskan siswa SMKN 10 Semarang, APW (18). Ada tiga pelaku yang diamankan dari insiden tersebut.
Kasat Reskrim Polrestabes Semarang, AKBP Andika Dharma Sena, menjelaskan kasus duel antarpelajar yang terjadi di depan SMK Dr Tjipto, Kelurahan Rejosari, Kecamatan Semarang Timur, Rabu (12/2/2025) telah ditangani Polrestabes Semarang. Pihaknya menyebut telah mengamankan pelaku.
"Kasusnya ditangani Polres dan pelaku sudah diamankan," kata Andika saat dihubungi detikJateng, Jumat (14/2/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menjelaskan, ada tiga pelaku yang telah diamankan Polrestabes Semarang. Namun, ia belum menyampaikan kronologi maupun motif para pelaku.
"Ada tiga pelaku, nanti siang rilis, kita sampaikan nanti motifnya," tuturnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Jawa Tengah (Jateng), Uswatun Hasanah, mengatakan pihaknya tengah mendalami kasus yang melibatkan pelajar di Kota Semarang itu.
"Saat ini kacabdin (kepala cabang dinas) sedang mendalaminya," kata Uswatun melalui pesan singkat kepada detikJateng.
Ia turut menyayangkan adanya peristiwa mengenaskan tersebut. Disdikbud Jateng pun sudah sempat melayat ke kediaman korban. Namun, ia belum bisa mengatakan sanksi seperti apa yang akan diberikan kepada siswa yang nantinya terbukti terlibat duel antarpelajar.
"Kami juga meminta orang tua meningkatkan pengawasan saat berada di luar jam sekolah. Bagi sekolah, kami minta meningkatkan pengawasan di sekolah dan melakukan pembinaan secara terus menerus mengingatkan untuk berhati-hati memilih pertemanan," tuturnya.
Diberitakan sebelumnya, Ketua RT 4 RW 2, Kelurahan Tanjung Mas, Kecamatan Semarang Utara, Alimun (40), mengatakan seorang siswa SMKN 10 Semarang, APW (18) asal Tanjung Mas tewas mengenaskan usai terlibat duel di depan SMK Dr Tjipto Semarang. Ia sebelumnya dijemput teman sebayanya di rumah tanpa paksaan.
"Kemarin malam-malam pihak keluarga ke sini (rumah RT), mau lihat CCTV. Katanya anaknya diajak keluar temannya, keluar sehat, kok tiba-tiba dikabari masuk rumah sakit," kata Alimun saat ditemui detikJateng di Kelurahan Tanjung Mas, Kecamatan Semarang Utara, Kamis (13/2).
"(Dibacoknya di mana?) Lukanya di dada tembus ke paru-paru, dalam sekali, sampai punggung juga berdarah-darah. Jarinya putus tiga, jari tengah, jari kelingking, jari manis. Mungkin pakai sajamnya parang panjang," lanjutnya.
Kapolsek Semarang Timur, Iptu Andy Susanto, pun mengaku telah melakukan penyelidikan terhadap kasus yang menewaskan siswa SMKN 10 Semarang asal Kelurahan Tanjung Mas tersebut. Adapun, kejadian duel antarpelajar terjadi Rabu (12/2) kemarin, sekira pukul 18.30-19.00 WIB.
"Korban dan pelaku, ini masih penyelidikan, duel satu lawan satu. Korban terkena bacokan dibawa oleh saksi, saksi ke RS Pantiwilasa Citarum, Hari Kamis 13 Februari 2025. Jam 00.05 WIB dinyatakan meninggal dunia," kata Andy saat dihubungi awak media, Kamis (13/2).
(aku/apl)