Keluarga Gamma Kecewa Batal Dilibatkan RDP Komisi III DPR RI

Keluarga Gamma Kecewa Batal Dilibatkan RDP Komisi III DPR RI

Arina Zulfa Ul Haq - detikJateng
Selasa, 03 Des 2024 17:44 WIB
Juru bicara keluarga Gamma siswa SMKN 4 Semarang yang tewas ditembak polisi, Subambang, di Kota Semarang, Selasa (3/12/2024).
Juru bicara keluarga Gamma siswa SMKN 4 Semarang yang tewas ditembak polisi, Subambang, di Kota Semarang, Selasa (3/12/2024). Foto: Arina Zulfa Ul Haq/detikJateng
Semarang -

Keluarga Gamma (G, 17) siswa SMKN 4 Semarang yang tewas usai ditembak anggota Satresnarkoba Polrestabes Semarang merasa kecewa batal dilibatkan di Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi III DPR RI.

Komisi III DPR RI menggelar RDP dengan Kapolrestabes Semarang hingga Kadiv Propam Polda Jawa Tengah (Jateng). Juru bicara keluarga Gamma, Subambang, mengatakan awalnya pihak keluarga sempat diajak mengikuti RDP tersebut.

"Sebetulnya kemarin sudah ada ajakan RDP. Tapi, melalui Zoom. Jam 9.15. Tapi linknya ketika dibuka tidak terbuka. Lalu dikatakan dari pihak sekretariat untuk keluarga tidak ikut Zoom," kata Subambang kepada wartawan di Kota Semarang, Selasa (3/12/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Berarti DPR itu bohong, kami kecewa terus terang. Semua apa yang sudah kami siapkan ternyata tidak jadi. Apa pun semuanya sudah disiapkan, Zoom dan lain-lain tapi ternyata dibatalkan. Alasan pembatalan kami tidak dikasih tahu," sambungnya.

Subambang yang juga merupakan kakek Gamma itu mengatakan, pihak keluarga telah membuat surat permohonan untuk mengikuti RDP Komisi III DPR RI.

ADVERTISEMENT

"Mudah-mudahan dengan surat kami, di kesempatan berikutnya bisa RDP, biar seimbang," tuturnya.

Subambang menilai, RDP Komisi III DPR RI yang telah dilaksanakan pagi hingga siang tadi masih belum seimbang sebab keluarga belum berkesempatan memberikan pandangan. Oleh karenanya, pihak keluarga meminta agar RDP selanjutnya bisa melibatkan pihak keluarga.

"Yang ingin disampaikan kejanggalan, antara perkelahian dengan penembakan tempatnya beda. Tabes juga memojokkan korban. Seolah-olah divonis pelakunya," bebernya.

"Siapa yang ajak? (Jawabannya) Gamma. Siapa yang beli senjata? Gamma. Kayak disetel lah. Ini yang perlu kami perjelas dengan harapan bisa meluruskan berita itu," sambungnya.

Subambang mengatakan, surat permohonan RDP telah dikirimkan Senin (2/12) kemarin. Pelaporan ke Polda Jateng juga telah disampaikan Selasa (26/11) lalu.

"Kompolnas dan Komnas HAM juga sudah turun. Kami minta keadilan saja, kebenaran itu diungkap, bukan direkayasa. Kami tidak menyerang polisi hanya meminta kasus dibuka secara terang dengan fakta yang ada dan tidak direkayasa," terang Subambang.




(rih/apl)


Hide Ads