Kakek Siswa SMKN 4 Semarang Tak Tahu Cucunya Ditembak Polisi: Katanya Dibegal

Kakek Siswa SMKN 4 Semarang Tak Tahu Cucunya Ditembak Polisi: Katanya Dibegal

Tara Wahyu NV - detikJateng
Jumat, 29 Nov 2024 19:01 WIB
Kakek G, Siman (72) ditemui di TPU Bangunrejo, Sragen, Jumat (29/11/2024).
Kakek G, Siman (72) ditemui di TPU Bangunrejo, Sragen, Jumat (29/11/2024). Foto: Tara Wahyu NV/detikJateng
Sragen -

Keluarga siswa SMKN 4 Semarang inisial G (17) yang tewas usai ditembak Aipda Robig mengaku awalnya mendapat informasi jika korban meninggal karena dibegal. Hal itu diungkapkan kakek G yang tinggal di Kabupaten Sragen, Siman (72).

Siman mengaku saat jenazah cucunya dibawa ke Sragen, pihak keluarga tidak melihat bekas luka yang ada di bagian perut G. Bahkan, kata Siman, keluarga mendapat kabar bahwa G meninggal karena dibegal.

"Katanya begal tapi saya sendiri nggak tahu dikasih tahunya, kita kan nggak enak benar dibegal masalah apa gitu, kita pengin tahu, saya baru lihat mukanya saja," kata Siman ditemui di TPU Bangunharjo di sela ekshumasi jenazah korban, Jumat (29/11/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Siman menyebut bahwa keluarga di Sragen tidak mengetahui penyebab cucunya itu meninggal karena apa. Bahkan, ia tidak tahu bila cucunya meninggal karena tertembak.

"Kalau ditembak saya belum tahu. Baru mau diperiksa ini, baru tahu saya, karena kan saya di sini, yang tahu yang di Semarang sana," ungkapnya.

ADVERTISEMENT

Menurutnya, saat tiba di Sragen pihak keluarga hanya membuka bagian muka saja. Saat di rumah duka, jenazah G sudah dalam kondisi memakai kain kafan.

"Dibuka cuma rai (wajah), pengen weruh bener putu kulo nopo mboten (pengin tahu, benar cucu saya apa bukan). Kan sudah ditata rapi, sampun dipocong (sudah dikafani)," bebernya.

"(Dapat info luka) Dereng retos, karena lihat hanya muka tok (nggak tahu, karena melihatnya hanya muka saja)," lanjut Siman.

Siman mengatakan cucunya itu merupakan sosok pendiam dan penurut. Cucunya terakhir pulang ke Sragen saat Lebaran kemarin.

"Bagus, pendiam, nggak anak nakal, penurut. Kalau nggak diajak ngomong nggak ngomong. Terakhir pulang lebaran, atau pas libur sekolah, liburan gitu," pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, G meninggal usai ditembak Aipda Robig pada Minggu (24/11) dini hari lalu. Pihak kepolisian menyebut anggota Satresnarkoba Polrestabes Semarang itu hendak melerai tawuran antargeng.

Dua tembakan yang dilepas mengenai tiga siswa SMKN 4 Semarang yaitu G, A, dan S. G meninggal dunia setelah tertembak di pinggang. Sedangkan A terserempet peluru di dada yang kemudian mengenai tangan kiri S yang saat itu berada di pundak A.

Kemudian, Aipda Robig dinilai melakukan tindakan berlebih dan kini dia ditangani secara internal dan diawasi. Dia juga ditahan dengan status terperiksa dalam kasus kode etik Bid Propam Polda Jateng. Adapun pihak keluarga G sudah melapor secara resmi terkait kematian remaja anggota Paskibra itu.




(rih/dil)


Hide Ads