Cerita Sedih Keluarga Gadis Miskin Korban Pemerkosaan di Pemalang

Cerita Sedih Keluarga Gadis Miskin Korban Pemerkosaan di Pemalang

Robby Bernardi - detikJateng
Minggu, 17 Nov 2024 17:27 WIB
Illustrator 10 with Transparencies. Tight vector background illustration of a stop sign with the graffiti word rape. Add a headline and body copy or take out the background and make spot art. Check out my Ò€œConceptual SignsÒ€ light box for more.
Ilustrasi pemerkosaan. Foto: iStock
Pekalongan -

Seorang gadis 15 tahun menjadi korban pemerkosaan tiga pemuda mabuk di dalam hutan di Pemalang. Kondisi perekonomian yang kekurangan membuat keluarga ini hampir saja tidak melaporkan kasus ini ke polisi. Berikut penuturan pihak keluarga terkait kasus itu.

Kedua orang tua korban, H (42) dan K(40), warga Kabupaten Pekalongan masih terpukul atas apa yang terjadi pada anak pertamanya itu. Pihak keluarga berharap kasus ini dapat terungkap dan para pelaku dihukum seberat-beratnya.

Ibu korban, K menuturkan, perubahan sikap anaknya begitu berubah drastis, dari periang menjadi pemurung usai kejadian itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ya pokoknya, harapan saya agar pelaku bisa cepat ditangkap dan dihukum seberat-beratnya," katanya terbata-bata saat ditemui detikJateng di rumahnya, Minggu (17/11/2024).

K menceritakan kondisi putri kesayangannya saat pulang ke rumah diantar orang hingga larut malam.

ADVERTISEMENT

"Itu dia (anak) pulang itu kayak plonga-plongo, gimana sih orang yang habis kayak terkena musibah itu. Mungkin ya dianya takut gak ngomong gak apa plonga-plongo gak kayak biasanya sikapnya," tuturnya.

Korban baru menceritakan apa yang dialaminya setelah ibunya mendesak terus agar anaknya mau bercerita.

"Terus dia mengaku sambil nangis-nangis," tambahnya.

Mendengar pengakuan dari anaknya secara langsung, sebagai seorang ibu, K merasa terpukul dan sedih bercampur bingung harus berbuat apa untuk membela anaknya. Sempat terbersit bersama suaminya untuk segara melaporkan ke kantor polisi di Pemalang. Namun, rencana itu terbentur kondisi ekonominya yang kurang beruntung.

"Tadinya ragu, bukan karena tidak ingin menegakkan keadilan ya untuk anak sendiri, Kita orang gak punya, yang namanya lapor polisi kan butuh biaya, ongkos untuk perjalanan kan jauh ke Kota Pemalang, jauh," ungkapnya.

Atas bujukan istrinya, suaminya yakni H (42), akhirnya mengadu ke kadus setempat kemudian ke pihak kades. Oleh Kades, keluarga ini dijanjikan akan diantar melalui mobil desa untuk menuju Mapolres Pemalang, termasuk biaya visum dan lain-lainnya.

"Ya, Alhamdulillah Jumat sore kita bisa ke Polres diantar Pak Kades dan Pak Pengacara. Alhamdulillah, banyak orang baik yang menolong kita," jelasnya.

Sebelumnya diberitakan, seorang gadis remaja 15 tahun menjadi korban perkosaan 3 pria mabuk di sebuah hutan. Keluarganya yang miskin nyaris tak sanggup melaporkan peristiwa itu ke polisi.

Peristiwa perkosaan itu terjadi pada Rabu malam (13/11) di sekitar hutan Desa Payung, Kecamatan Bodeh, Kabupaten Pemalang. Saat itu korban pulang dari rumah temannya dengan mengendarai sepeda motor milik ayahnya.

"Kejadian pada Rabu malam, saat korban pulang dari rumah temanya. Saat sampai di hutan desa, korban dihadang tiga pemuda yang mabuk. Motor dimatikan, korban dibawa paksa sampai masuk hutan dan diperkosa dengan cara bergantian," kata pengacara korban, Jimmy Muslimin, Sabtu (16/11).




(apl/apl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads