4 Fakta di Balik Kasus Penembakan Gadis ABG di Kos Semarang

Round-Up

4 Fakta di Balik Kasus Penembakan Gadis ABG di Kos Semarang

Tim detikJateng - detikJateng
Selasa, 08 Okt 2024 07:07 WIB
Foto pelaku penembakan  remaja di Semarang saat dihadirkan dalam jumpa pers, Senin (7/10/2024).
Pelaku penembakan remaja di Semarang saat dihadirkan dalam jumpa pers, Senin (7/10/2024). Foto: Angling Adhitya Purbaya
Semarang -

Polisi berhasil menangkap pelaku penembakan gadis ABG berinisial C (14) di Semarang, Donny Sofiawan (44) warga Kaliarang. Dari hasil pemeriksaan sementara, pelaku mengakui perbuatannya didasari karena cemburu korban open BO. Berikut sederet fakta terungkapnya kasus penembakan tersebut.

Tersangka Merupakan Ayah Teman Korban

Kapolrestabes Semarang, Kombes Irwan Anwar, mengatakan pelaku penembakan korban berinisial C (14), Donny Sofiawan (44) warga Kaliarang mengenal korban. Korban tidak lain merupakan teman dari anak tersangka.

Korban ditembak menggunakan softgun saat berada di kosnya daerah Pusponjolo Selatan, Semarang Barat pada Rabu (2/10) malam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Anak tersangka ini dan korban berteman," kata Irwan di Polrestabes Semarang, Senin (7/10/2024).

Korban Sempat Tinggal di Rumah Pelaku

Kemudian Irwan menanyai tersangka soal aksinya. Pria yang berstatus duda itu kemudian bercerita awalnya sempat menampung korban tinggal di rumahnya karena korban sedang bermasalah dengan ibunya.

ADVERTISEMENT

"Korban kan bermasalah dengan ibunya. Korban pernah ikut saya sebentar," ujar Donny.

Singkat cerita, setelah beberapa bulan di rumah tersangka, akhirnya korban pindah ke kos dan menurut pengakuan tersangka, anaknya diduga dijual untuk open BO. Hal itu dia ketahui ketika anaknya berubah sikap.

"Katanya (anaknya) disekap. Dia pulang tiap malam ke kamar mandi. Kamar tutupan terus. Saya tanya kok nggak berangkat sekolah juga. Buat pipis sakit katanya. Dia jual anak saya. Buktinya ada," ujarnya.

Cemburu Korban Open BO

Sebelum peristiwa itu, Donny sempat mengadu ke polisi beberapa waktu lalu soal dugaan anaknya dijual. Tapi saat dilakukan pemanggilan polisi soal laporannya itu, dia tidak datang.

Kasat Reskrim Polrestabes Semarang, Kompol Andika Dharma Sena, mengatakan alasan pelaku emosi karena dia cemburu korban dipesan orang lain dan juga ibu korban ada utang dengan tersangka. Polisi juga masih mendalami hubungan asmara pelaku dengan korban dan juga soal dugaan anak pelaku dijual.

"Benar kata Pak Kapolrestabes, pelaku cemburu. Kenapa tersangka ngecek ke TKP karena ada info akan dipesan laki-laki lain sehingga yang bersangkutan datang ke sana. Memang juga ada utang ibu korban sehingga tersangka emosi. Dia punya hubungan asmara dengan korban, kita dalami lagi. Yang bersangkutan (pelaku) pernah dilakukan pemanggilan (terkait aduan anaknya dijual) tapi tidak datang," jelas Andika.

Kemudian Donny juga mengaku mencari keberadaan korban itu. Setelah menemukan korban, dia melepas tembakan tiga kali dan melukai korban dengan peluru gotrinya.

"Dapat info dari temennya. Saya sama anak nyusuri ke lokasi korban. Saya pastikan korban benar-benar buka BO di situ tidak," kata Donny.

"(Waktu tinggal bersama) Ya pernah saya cium (korban)," ujar Donny.

"Jadi kamu cari korban karena cemburu?" tanya Kapolrestabes Semarang, Kombes Irwan Anwar.

"Iya, Pak," jawab Donny.

Senjata Beli Online

Sementara itu soal senjata yang dia bawa, Donny mengaku membeli lewat online untuk membasmi hama tikus dengan harga Rp 4,5 juta.

"Beli online, buat nembak hama," katanya.

Kini, pelaku dijerat Pasal 76C jo pasal 80 UU Nomor 17 Tahun 2016 tentang Penetapan PERPU no 1 tahun 2016 perubahan kedua atas UU no 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak dengan ancaman hukuman 3 tahun 6 bulan penjara.




(cln/apl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads