Detik-detik Kakek Tuan Tanah di Temanggung Tewas Dimartil Tetangga

Detik-detik Kakek Tuan Tanah di Temanggung Tewas Dimartil Tetangga

Tim detikJateng - detikJateng
Jumat, 04 Okt 2024 16:56 WIB
Petugas saat mengevakuasi mayat kakek tewas di kandang kambing untuk dibawa menuju RSUD Temanggung, Minggu (29/9/2024).
Petugas saat mengevakuasi mayat kakek tewas di kandang kambing untuk dibawa menuju RSUD Temanggung, Minggu (29/9/2024). Foto: dok. Humas Polres Temanggung.
Solo - Sishadi atau SH (73) yang dikenal sebagai tuan tanah di Temanggung, tewas di tangan seorang pencuri yang masih tetangganya. Korban tewas dengan cara dimartil atau dipukul menggunakan palu beberapa kali oleh pelaku AMS (41).

AMS berhasil ditangkap usai aksi pembunuhan sadisnya terbongkar. Pembunuhan itu dilakukan AMS lantaran, korban memergokinya saat hendak melakukan pencurian di rumah korban.

Kapolres Temanggung, AKBP Ary Sudrajat, mengatakan korban yang tinggal di Dusun Gembyang, Desa Kentengsari, Kecamatan Candiroto, Kabupaten Temanggung, diketahui terkadang menyimpan uang di kandang kambing. Informasi itu kemudian didengar pelaku AMS (41), yang masih tetangganya.

AMS (41), warga Dusun Gembyang, Desa Kentengsari, Kecamatan Candiroto, Kabupaten Temanggung yang ditangkap Reskrim Polres Temanggung.AMS (41), warga Dusun Gembyang, Desa Kentengsari, Kecamatan Candiroto, Kabupaten Temanggung yang ditangkap Reskrim Polres Temanggung. Foto: Eko Susanto/detikJateng



Mengetahui hal itu, Senin (23/9) sekitar pukul 18.00 WIB, pelaku berniat mencuri uang yang disimpan korban. Saat beraksi, korban memergokinya dan menegur pelaku. Tidak hanya itu, korban juga sempat memukul pelaku menggunakan palu martil.

Saat itu, pelaku berhasil menangkis pukulan korban dan berhasil merebut palu. Kemudian, pelaku memukul korban di bagian kepala sebanyak tiga kali.

"Motifnya yang bersangkutan (pelaku) melakukan pencurian. Motifnya memang murni awalnya adalah pencurian," kata Ary saat konferensi pers di Aula Polres Temanggung, Kamis (3/10/2024).

"Modus operasi pelaku melakukan pembunuhan terhadap korban, korban mengetahui pelaku berada di kandang kambing," sambungnya.

Akibat pukulan martil di kepalanya, korban jatuh tergeletak. Mengetahui hal itu, pelaku yang panik meninggalkan korban di lokasi. Kemudian keesokannya, Selasa (24/9), sekitar pukul 07.00 WIB, pelaku kembali untuk mengecek kondisi korbannya.

"Pelaku datang dan melihat korban sudah tidak bernyawa di kandang. Kemudian, pelaku mengambil cangkul untuk meratakan tumpukan (lemi) dan jerami dengan maksud untuk menguburkan korban (dengan) tumpukan jerami di kandang kambing. Selesai menguburkan korban, pelaku meninggalkan kandang kambing," urainya.

Pelaku yang datang ini juga membawa kabur satu ekor kambing milik korban. Kambing tersebut dijual laku dengan harga Rp 500 ribu.

"(Uang tidak dapat) Kambing curian, saat itu dijual kepada seseorang dihargai Rp 500 ribu," kata Ary.



AMS juga sempat melakukan perusakan terhadap digital video recorder (DVR) CCTV yang ada di rumah korban. DVR atau Digital Video Recorder diambilnya dan dibuang pelaku.

"Pelaku menuju kamar korban dengan cara mencongkel dan mendobrak pintu kamar. Masuk masuk mengambil DVR, kemudian memotong kabel CCTV. Setelah mengambil DVR, memotong (kabel) CCTV, pelaku meninggalkan rumah (korban)," kata dia.

"Pada Jumat (27/9), DVR (dirusak) di buang oleh pelaku (menuju Waduk Sempor Kebumen)," imbuhnya.

Kemudian jenazah korban ditemukan, Minggu (28/9). Saat ditemukan korban berada di kandang kambing dalam kondisi tertutup pupuk kandang.


(apl/apl)


Hide Ads