Video Guru Ngaji Diarak Massa Usai Perkosa Eks Murid Viral, Ini Cerita Kades

Video Guru Ngaji Diarak Massa Usai Perkosa Eks Murid Viral, Ini Cerita Kades

Arina Zulfa Ul Haq - detikJateng
Minggu, 15 Sep 2024 21:04 WIB
Konferensi pers kasus guru ngaji perkosa murid perempuan di bawah umur di Mapolsek Sumberlawang, Kabupaten Sragen, Kamis (12/9/2024).
Konferensi pers kasus guru ngaji perkosa murid perempuan di bawah umur di Mapolsek Sumberlawang, Kabupaten Sragen, Kamis (12/9/2024). Foto: dok. Polres Sragen
Sragen -

Guru ngaji berinisial S (55) warga Kecamatan Sumberlawang, Sragen, ditangkap karena memerkosa murid perempuannya yang masih di bawah umur. Video S diarak massa pun viral di media sosial.

Dalam video yang beredar tampak seorang pria yang bertelanjang dada dan hanya mengenakan celana pendek sedang diarak warga. Video itu salah satunya diunggah akun Instagram @kabar_sragen.

"Seorang oknum guru ngaji sekaligus ustadz di Sumberlawang, Sragen. Menyetubuhi muridnya kemudian diarak warga tanpa busana," tulis akun @kabar.sragen, Sabtu (14/9/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Para warga tampak emosi dan meneriaki guru ngaji tersebut. "Istighfar Pak, Pak. Wis tuek mbarang (sudah tua juga)," ucap seseorang dalam video tersebut.

Kades setempat, Solekhan, saat dimintai konfirmasi membenarkan peristiwa tersebut. Dia menyebut peristiwa itu terjadi pada Selasa, 10 September 2024 lalu. Kala itu Solekhan sedang berada di luar kota dan mendapat laporan dari warganya.

ADVERTISEMENT

"Betul (pelaku guru ngaji). Sebenarnya sudah ada kecurigaan dari keluarga pihak perempuan, terus sama kakak perempuan, hp-nya disadap, Ternyata benar, mereka berhubungan," kata Solekhan saat dihubungi detikJateng, Minggu (15/9).

Dalam kesehariannya, S dinilai baik, dan ramah. Namun, usai terbukti berhubungan badan dengan mantan muridnya itu, pelaku dan beberapa warga langsung dikumpulkan di rumah korban.

"Kemudian dikumpulkan Pak RT, Ketua Karang Taruna, dan Pak S di rumah si perempuan. Tapi di luar rumah sudah berkumpul banyak pemuda dan akhirnya terjadi arakan," jelasnya.

Ia menjelaskan S hanya diarak warga keliling kampung, dan tidak sampai diamuk massa. S juga langsung diamankan di salah satu rumah warga untuk kemudian dibawa ke Polres Sragen.

"Diarak saja, kalau diamuk tidak. Terus diamankan di rumah warga," tutur Solekhan.

Sementara itu, Kapolsek Sragen, AKP Sudarmaji mengatakan pihaknya tak melihat secara langsung prosesi arak-arakan guru ngaji tersebut. Dia menyebut S diarak keliling kampung tanpa diikuti Kades maupun Camat setempat.

"Secara pasti saya tidak lihat, saya hanya lihat di medsos. Warga masyarakat juga tidak ada yang komentar mengenai ustad yang diarak," kata Sudarmaji melalui pesan singkat kepada detikJateng.

Sudarmaji menerangkan anggotanya langsung mendatangi lokasi kejadian dan mengamankan guru ngaji tersebut. Dia menyebut saat petugas datang, oknum guru ngaji itu sudah berada di rumah warga.

"Anggota yang ke TKP posisi tersangka sudah diamankan di rumah korban, langsung saya perintahkan dibawa ke Polres, mengingat masyarakat banyak yang keluar," jelasnya.

Diberitakan sebelumnya, S ditangkap polisi karena memerkosa murid perempuannya yang masih di bawah umur. Kasat Reskrim Polres Sragen, AKP Isnovim Chodariyanto mengatakan aksi S sudah dilakukan sejak 2022.

"Kakak ipar korban menanyakan kepada korban apakah ada hubungan (dengan S). Setelah dilihat di HP korban, ada komunikasi. Korban mengaku sejak 2022-Juli 2024 itu pernah dilakukan pencabulan atau persetubuhan oleh S," kata Isnovim saat konferensi pers di Mapolsek Sumberlawang, Sragen, Kamis (12/9).




(ams/ams)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads