Nasib sial dialami seorang pemuda R (25) warga Desa Belang Wetan, Kecamatan Klaten Utara, Klaten. Niatnya mencari kerja sampingan di angkringan justru berakhir jadi korban pencurian yang dilakukan oleh bosnya sendiri.
Pelaku berhasil membawa kabur sejumlah barang milik korban, seperti sepeda motor, HP, dan sejumlah uang. Diketahui, ternyata pelaku baru sebulan membuka usaha angkringan.
Hal itu sebagaimana diungkapkan ayah korban M (49). M yang mencoba menelusuri keberadaan pelaku mendapati informasi jika ternyata pelaku baru sebulan membuka usaha angkringan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selama ini pelaku hanya numpang kos di sekitar lokasi. Dan saat dicari di kos juga sudah pergi.
"Sudah tidak ada. Identitas KTP di foto ponsel tapi ternyata KTP-nya editan, kita sudah laporan polisi kemarin," M (49) kepada detikJateng, Selasa (10/9/2024) siang.
"Kerugian motor dulu beli sekitar Rp 30 juta motor CRF, HP sekitar Rp 4-6 juta. Kalau uang cuma sekitar Rp 30.000," imbuh M.
M menceritakan kejadian itu terjadi pada Sabtu (7/9) di wilayah Kecamatan Kebonarum, Klaten.
"Kejadiannya hari Sabtu (7/9) malam di dekat Gondang, Kecamatan Kebonarum. Yang hilang motor, HP dan uang sekitar Rp 30.000," tutur.
M menjelaskan kronologi kejadian yang menimpa anaknya tersebut. Awal mulanya anak lelakinya itu ingin mencari kerja sampingan. Dia kemudian mencari-cari lewat medsos dan menemukan lowongan untuk bekerja di angkringan.
Setelah menghubungi pengiklan, Dia diminta untuk membantu berjualan di angkringan.
"Sampai lokasi diminta rajang-rajang (memotong sayur). Kemudian dibuatkan minuman kopi, bahkan disuruh ngentekne (menghabiskan)," jelas M.
Setelah meminum kopi, sambung M, anaknya merasakan dada berdebar kencang, tidak sadarkan diri dan motor beserta HP dibawa kabur pelaku. Anaknya yang seperti mabuk sempat diamankan warga dan dibawa ke Polres.
"Dibawa ke Polres lalu saya ke sana. Ternyata motor, HP dan uangnya hilang, saat pelaku dicari sudah pergi," katanya.
Terpisah, Kanit Reskrim Polsek Kebonarum Aipda Yanuar Ichsan membenarkan ada laporan kejadian tersebut. Kasus tersebut masih dalam penyelidikan.
"Masih diselidiki, keterangan korban sebelum kejadian diberi minuman. KTP (foto) pelaku yang diserahkan ke pemilik kontrakan itu editan," jelas Yanuar saat diminta konfirmasi detikJateng.
(apl/apl)