Polres Klaten menangkap pria berinisial ANR (18), anggota geng motor KWB yang terjatuh saat konvoi, dan mengamankan sebilah celurit panjang. Saat dihadirkan dalam konferensi pers di Mapolres Klaten, dia mengaku gengnya saling tantang dan bikin janji tawuran lewat media sosial (medsos).
"Anggota sekitar 20-an orang. Kegiatannya ya cuma janjian, janjian tawuran pak lewat medsos," kata ANR, Senin (18/8/2024) siang.
Pemuda pengangguran itu mengatakan gengnya sudah dua kali terlibat tawuran, tetapi di wilayah Kabupaten Boyolali. Di geng motor KWB, ANR mengaku hanya sebagai anggota.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"(Saya) Hanya anggota pak, belum ada 8 bulan. (Alasan ikut geng) Ya cuma kumpul sama teman," ujar ANR.
Mengenai senjata tajam yang dibawanya, ANR mengaku itu dibeli dari temannya di wilayah Kecamatan Bayat seharga Rp 130 ribu. "(Uangnya) Dari jual jaket pak," ucap dia.
ANR berujar, sebelum konvoi motor, biasanya para anggota geng KWB minum minuman keras (miras).
"Biasanya minum pak, minum ciu sama pakai obat koplo. Itu muter-muter kalau janjian saja pak lewat TikTok sama IG," ucap dia.
ANR yang mengaku putus sekolah sejak kelas 1 SMK itu juga mengaku belum pernah membacok orang.
Diberitakan sebelumnya, nasib apes dialami pemuda berinisial ANR (18) warga Gedaren, Kecamatan Jatinom, Klaten. Anggota geng motor ini tertangkap basah membawa celurit dan langsung diciduk polisi.
"Modus operandinya tersangka bersama temannya berboncengan motor membawa senjata tajam untuk mencari sasaran pengendara lain untuk pembacokan di jalan. Barang bukti yang kita amankan sebilah celurit panjang 110 sentimeter dengan gagang dibalut dengan karet ban dalam, dan pakaian dengan logo geng," kata Kasat Reskrim Polres Klaten AKP Y Dica Ariseno Adi kepada wartawan di Mapolres saat konferensi pers, Senin (19/8/2024).
Dica Ariseno menyebut pemuda itu ditangkap berdasarkan laporan ke polisi bernomor LP/A/1/VIII/2024/SPKT/ POLRES KLATEN/POLDA JAWA TENGAH, tertanggal 16 Agustus 2024. TKP di Dusun Mlandang, Desa Tempursari, Kecamatan Ngawen, Klaten.
Belakangan diketahui, ANR ternyata anggota geng Kulon Warung Bois atau KWB yang beranggotakan 25 orang. Sebelum konvoi motor, mereka sempat menenggak minuman keras dan mengonsumsi obat terlarang.
"Sebelum konvoi minum miras dan mengonsumsi obat terlarang. Basecamp KWB di gudang tembakau Desa Ngemplak, Jatinom dan tersangka ini juga terkait pembacokan di wilayah Wonosari," tutur Dica Ariseno, Senin (19/8).
(dil/ahr)