Asep Saepudin (43) yang merupakan bos aksesori tewas di tangan istrinya, Juhariah (45) dan anak pertamanya, Silvia Nur Alfiani (22). Keduanya pun mengaku sakit hati dengan alasan yang berbeda.
"Kalau istrinya, pengakuannya itu karena sakit hati. Karena cuma dikasih uang Rp 100 ribu per minggu oleh suaminya," kata Kapolres Metro Bekasi Kombes Tweddi Aditya Bennyahdi kepada wartawan, Senin (27/7/2024), dilansir detikNews.
Selain itu, Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi AKBP Gogo Galesung menambahkan, motif Juhariah membunuh suaminya dengan alasan hubungan tidak harmonis.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Alasannya karena suaminya tidak romantis, hubungannya sudah tidak harmonis," tambahnya.
Sementara itu, Kanit Reskrim Polsek Setu Iptu Nano Romansah mengungkapkan motif Silvia tega membunuh ayahnya karena sakit hati hubungannya dengan sang pacar, Hagistko Pramada (22) tak direstui. Diketahui, Hagistko juga terlibat dalam pembunuhan itu.
Bahkan dibeberkan Kombes Twedi Aditya, para pelaku sempat mencoba meracuni Asep namun gagal membuat korban meninggal. Akhirnya ketiganya mengeksekusi korban dengan cara dicekik dan dipukul helm hingga tewas.
"Para pelaku sebelumnya mencoba meracuni korban dengan sabun liquid yang dicampur dengan minuman, tetapi gagal," kata Kombes Twedi Aditya.
"Korban dicekik dan dianiaya hingga meninggal dunia," lanjutnya.
Saat ini ketiganya sudah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan. Atas kasus tersebut, mereka dijerat Pasal 44 ayat 3 jo Pasal 5 UU RI No 23 Tahun 2004 tentang Kekerasan Dalam Rumah Tangga, Pasal 340 KUHP, Pasal 338 KUHP, dan Pasal 351 ayat 3 Jo Pasal 55 dan 56 KUHP dengan ancaman maksimal hukuman mati.
(cln/ahr)