Seorang ibu rumah tangga di Kecamatan Punggelan, Banjarnegara berinisial TS (41) ditangkap setelah membunuh bayi yang dilahirkannya. Terungkap modus keji pelaku menghabisi bayi hasil hubungan dengan selingkuhannya itu.
Kapolres Banjarnegara, AKBP Erick Budi Santoso, menjabarkan pihaknya menggali informasi dengan menginterogasi tersangka maupun sejumlah saksi. Hasilnya, terungkap fakta pelaku malu dengan bayi berjenis kelamin perempuan yang ia lahirkan.
"Berdasarkan pemeriksaan, tersangka tega membunuh bayi yang baru dilahirkan karena bayi tersebut merupakan hasil hubungan gelap dengan pria idaman lain," ujar Erick dalam rilis di Mapolres Banjarnegara, Jumat (5/7/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Erick menyebut suami TS lebih sering bekerja di luar kota.
"Pria idaman lain ini merupakan tetangga tersangka. Sedangkan suami tersangka ini merantau di Jakarta," kata dia.
Pernyataan Erick diperkuat dengan pengakuan TS saat dihadirkan dalam jumpa pers. Ia mengakui malu mengakui darah dagingnya sendiri.
"Karena malu. Itu memang bukan dengan suami saya," ujar TS.
"Selama ini memakai baju-baju besar. Untuk menutupi kehamilan," tambahnya.
Bayi Dimasukkan ke Ember Berisi Air
Erick melanjutkan penangkapan TS terjadi setelah polisi menerima laporan dari masyarakat terkait bayi yang meninggal tidak wajar. Bayi yang dikubur pelaku lantas dibongkar untuk kepentingan penyelidikan,
"Berdasarkan hasil autopsi bahwa bayi tersebut masih hidup saat dilahirkan, dan ditemukan tanda pembekapan," ujar Erick.
Bayi perempuan tersebut beratnya 3 kilogram dan sudah cukup umur untuk dilahirkan.
"Setelah bayi lahir itu pada 12 Juni 2024 lalu tersangka mengarahkan bayi masuk ke dalam ember berisi air. Kemudian dibiarkan sekitar 5 menit di dalam ember berisi air hingga mati," terang Erick.
Setelah memastikan bayinya tewas, pelaku memasukkan mayatnya ke dalam plastik dan dibalut sarung. TS lantas meletakkannya di dalam ember.
Usai pelaku keluar kamar mandi, suami tersangka sempat kaget setelah melihat istrinya berlumur darah.
"Saat ditanya apakah habis pendarahan, dan dijawab oleh tersangka, iya," jelasnya.
"Mau dibawa ke puskesmas, akan tetapi tersangka menolak. Setelah kejadian tersebut, lalu pada hari itu juga bayi dikubur," lanjutnya.
(apu/ams)