Seorang wanita pekerja seks komersial (PSK) tewas dibunuh pelanggannya di Bali. Wanita berinisial RA (23) itu digorok usai sempat bertengkar soal tarif.
Peristiwa berdarah ini bermula saat teriakan kesakitan RA didengar sejumlah tetangganya di sebuah kos-kosan di wilayah Kuta, Badung, Bali. Salah satu penghuni kos yang mendengar teriakan RA adalah Putu Agus Arya (19) mengaku mendengar suara teriakan perempuan dari kamar kos di lantai II sekitar pukul 02.30 Wita, Jumat (3/5/2023).
"Saksi di lokasi yang kami mintai keterangan memberikan jawaban kalau Jumat dini hari ada keributan, benda jatuh, dan bercak darah," kata Kasi Humas Polresta Denpasar, AKP I Ketut Sukadi, dikutip dari detikBali.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saksi kemudian melihat pelanggan RA, Amrin Al Rasyid, turun tergesa-gesa membawa koper besar warna hitam. Arya juga melihat pakaian Amrin penuh bercak darah.
Sembari tergopoh-gopoh menyeret koper, Amrin bergegas menunggangi motor Beat berpelat nomor DK 2909 FR dan pergi meninggalkan kos.
Saat kamar kos dicek, para saksi melihat kamar tersebut dalam kondisi berantakan dan dipenuhi bercak darah. Mereka kemudian melaporkan kejadian tersebut ke polisi.
Polisi yang mendapatkan laporan segera melakukan penyelidikan. Beberapa jam setelah insiden berdarah itu, Amrin akhirnya menyerahkan diri dan diantar oleh kakaknya, Amran.
"Pelaku awalnya bersembunyi di Kelan, Kuta, tempat tinggal kakaknya. Setelah tahu (kejadiannya), kakaknya menyarankan pelaku untuk menyerahkan diri," kata Sukadi.
Setelah menghabisi nyawa RA, Amrin memasukkan jasad PSK MiChat itu ke dalam koper. Amrin lantas membuangnya ke semak-semak.
"Setelah melakukan itu, jasad korban dibuang di semak-semak daerah Kuta," kata Sukadi.
Cekcok gegara Tarif
Sukadi mengungkapkan Amrin tega menghabisi nyawa RM lantaran tersulut emosi. Musababnya, RM menaikkan tarif Rp 500 ribu setelah berhubungan badan dengan Amrin.
"Korban meminta bayaran lebih, namun pelaku tidak mau," kata Sukadi.
Menurut Sukadi, Amrin awalnya berkomunikasi dengan RA lewat pesan MiChat. Pria hidung belang berusia 23 tahun itu pun sepakat untuk bertemu dengan RA di sebuah kos di kawasan Kuta pada Jumat dini hari.
Amrin dan RA terlibat cekcok setelah selesai berhubungan badan. Kepada polisi, Amrin menyebut RA tiba-tiba menaikkan tarif menjadi Rp 1 juta. Padahal, Amrin dan RA telah menyepakati tarif Rp 500 ribu untuk sekali berhubungan badan.
Sukadi mengungkapkan, RA sempat mengancam akan memanggil pacar dan teman-temannya, jika Amrin tidak bersedia membayar tarif Rp 1 juta. Pria asal Tapanuli Selatan, Sumatera Utara, itu pun emos hingga nekat menggorok leher dan menikam tubuh RA berkali-kali hingga tewas.
Sukadi belum bisa memastikan jumlah tusukan yang diterima korban. "Kami masih lakukan penyelidikan," pungkasnya.
(aku/apu)