Fakta-fakta Pembunuhan Bos Tembaga Boyolali

Round-Up

Fakta-fakta Pembunuhan Bos Tembaga Boyolali

Tim detikJateng - detikJateng
Minggu, 05 Mei 2024 06:34 WIB
Evakuasi mayat pengusaha kerajinan tembaga yang tewas di Boyolali, Sabtu (4/5/2024).
Evakuasi mayat pengusaha kerajinan tembaga yang tewasdi Boyolali, Sabtu (4/5/2024). Foto: Jarmaji/detikJateng.
Solo -

Warga Pulisen, Boyolali Kotadigegerkan dengan pembunuhan bos tembaga Bayu Handono. Pria berusia 36 tahun itu ditemukan tewas bersimbah darah di rumahnya di Pulisen, Kecamatan Boyolali Kota, Boyolali. Berikut fakta-fakta kematian bos tembaga Tumang itu.

Ditemukan Teman Korban

Kematian warga Gunungsari RT 01/15 Desa Cepogo, Kecamatan Cepogo, Kabupaten Boyolali kali pertama diketahui oleh satu teman korban yang curiga dengan kondisi korban. Salah seorang warga setempat, Yovita Almi mengatakan, teman korban mampir ke rumahnya di Pulisen untuk memastikan kondisinya.

"(Awal mula ditemukan) Ada temannya yang mampir ke sini. Karena WhatsApp nggak dijawab-jawab terus centang satu. Terus disamperin ke sini," jelas Yovita, Sabtu (4/5/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sampai di rumah tersebut, teman korban menemukan Bayu sudah meninggal dunia dan bersimbah darah. Saksi langsung memberitahukan ke warga sekitar.

Yovita yang merupakan tetangga dekat rumah korban mengatakan saat itu kebetulan melintas di depan rumah korban. Dia kemudian melihat teman korban sudan nangis-nangis.

ADVERTISEMENT

"Terus saya tanya ada apa," imbuh dia.


Luka Sayat di Leher

Berdasarkan hasil penyelidikan sementara, Bayu Handoko diduga merupakan korban pembunuhan. Hal ini diketahui adanya luka sayatan di bagian leher korban.

"Benar ditemukan orang meninggal dunia dalam kondisi luka dan diduga korban pembunuhan," kata Kasi Humas Polres Boyolali, AKP Arif Mudi, kepada detikJateng Sabtu (4/5/2024).

Dikemukakan dia, setelah mendapat laporan, tim dari Polres Boyolali langsung mendatangi lokasi kejadian untuk melakukan olah TKP. Hasil olah TKP sementara korban meninggal diduga karena dibunuh.

"Masih dalam penyelidikan. Dugaannya kesana, diduga dibunuh. Korban mengalami luka di bagian leher. Ya, luka sayatan," jelasnya.

Sejumlah Barang Korban Hilang

Kasi Humas Polres Boyolali, AKP Arif Mudi menyampaikan, dari hasil olah TKP sementara diketahui ada barang milik korban yang hilang. Yaitu Handphone dan sepeda motor. Sepeda motor milik korban tak ditemukan di rumah tersebut.

"HP sama motor (yang hilang), tapi ini juga masih diselidiki. Karena korban alamatnya Tumang (Cepogo) dan ditemukan meninggal di situ (rumahnya di Kebonso, Pulisen, Boyolali)," tutur Arif.

Tinggal Sendiri di Rumah

Kepala Desa Cepogo, Mawardi, mengakui korban bernama Bayu Handono (36) merupakan warganya. Dia beralamat di Dukuh Gunungsari RT 01 RW 15 Desa Cepogo.

Kesehariannya, korban memiliki usaha kerajinan logam atau tembaga di Tumang. Sedangkan di sore hari pulang ke rumahnya di Boyolali.

Korban di rumah tersebut seorang diri. Sedangkan orang tuanya di Desa Kembang Kuning, Kecamatan Cepogo.

Korban, kata dia, memiki mobil dan sepeda motor. Untuk kendaraan mobil yang ada di Tumang, masih ada. Tetapi untuk sepeda motor tidak ada.

"Kalau kendaraan yang ada di Tumang, untuk mobilnya masih. Tapi untuk kendaraan yang roda dua sudah tidak ada. Di rumah Tumang tidak ada, di rumah sini (Boyolali) juga tidak ada," ungkap dia.

Polisi Amankan Sejumlah Bukti

Kasi Humas Polres Boyolali, AKP Arif Mudi, mengatakan setelah mendapat laporan kejadian tersebut, pada Jumat (3/5) malam, petugas dari Polsek Kota dan Polres Boyolali langsung mendatangi lokasi kejadian. Petugas melakukan olah TKP hingga Sabtu (4/5) dini hari.

"Kemudian tadi siang dilakukan olah TKP ulang," kata Kasi Humas Polres Boyolali, AKP Arif Mudi, Sabtu (4/5/2024).

Dari oleh TKP, petugas menyita sejumlah barang bukti yang diduga terkait dengan kematian korban. Antara lain, alat pemukul dan surat-surat kendaraan.

"Alat bukti yang diamankan sementara ada alat yang berupa pemukul. Kemudian surat kendaraan yang ada di rumah, karena masih tersimpan di rumah dari olah TKP ulang tadi diamankan," kata dia.

Korban Sempat Ikut Gotong-royong

Kepala Desa Cepogo, Mawardi, mengungkapkan korban tinggal di rumahnya di Boyolali seorang diri. Dia ber-KTP warga Dukuh Gunungsari RT 01/15 Desa Cepogo. Dia KK sendiri.

"Jika siang hari dia aktivitas sebagai perajin tembaga di Tumang. Dia memiliki usaha kerajinan logam atau tembaga. Sedangkan di sore hari dia pulang dan tidur di rumahnya di Kebonso, Pulisen, Boyolali Kota," kata Mawardi Sabtu (4/5/2024).

Menurut Mawardi, selama ini korban diketahui tidak ada masalah dengan warga sekitar. Kegiatan sosial kemasyarakatannya juga baik-baik saja dan mudah bergaul.

"Sehari-harinya di masyarakat juga tidak ada masalah," ucap Mawardi.

Dikemukakan dia, korban pada hari Rabu (1/5) masih ikut gotong-royong di rumah tetangganya di Dukuh Gunungsari, Cepogo.

"Hari Rabu kemarin yang bersangkutan masih ikut gotong-royong di tetangga sekitar (di Dukuh Gunungsari). Karena kebetulan ada tetangganya Mas Bayu yang punya hajatan menikahkan anaknya, dia masih ikut gotong-royong di sana," ungkapnya.




(apl/apl)


Hide Ads