Motif Sakit Hati di Balik Pembunuhan Wanita Tinggal Rangka di Wonogiri

Motif Sakit Hati di Balik Pembunuhan Wanita Tinggal Rangka di Wonogiri

Muhammad Aris Munandar - detikJateng
Selasa, 23 Apr 2024 14:42 WIB
Polisi mengevakuasi kerangka manusia di Dusun Kembang, Desa Setren, Kecamatan Slogohimo, Wonogiri, Senin (22/4/2024).
Polisi mengevakuasi kerangka manusia di Dusun Kembang, Desa Setren, Kecamatan Slogohimo, Wonogiri, Senin (22/4/2024). Foto: dok. Polres Wonogiri
Wonogiri -

Sosok mayat tinggal kerangka diduga korban pembunuhan ditemukan di Dusun Kembang, Desa Setren, Kecamatan Slogohimo, Wonogiri, kemarin. Polisi mengungkap motif pembunuhan itu karena sakit hati dalam hal asmara.

Diketahui, kerangka mayat perempuan itu ditemukan di pekarangan milik Supriyanto (44), Senin (22/4) kemarin. Kini Supriyanto telah diamankan di Mapolres Wonogiri guna penyelidikan lebih lanjut.

Adapun mayat tinggal kerangka itu diketahui bernama Kartika Margarety Diah Pratiwi (28), warga Desa Randusari, Slogohimo. Sebelumnya dia dilaporkan hilang oleh keluarganya pada 26 Maret 2024.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kasi Humas Polres Wonogiri AKP Anom Prabowo mengatakan hubungan terduga pelaku dengan korban adalah sepasang kekasih. Pelaku berstatus duda dan korban berstatus janda. Keduanya belum menikah resmi.

"(Motif pembunuhan) Sakit hati pelaku ke korban. Sepertinya korban akan balikan dengan mantan suami, tapi oleh pelaku tidak boleh. Seketika cekcok di dapur," kata Anom kepada wartawan, Selasa (23/4/2024).

ADVERTISEMENT

Anom menjelaskan, terduga pelaku mengaku saat cekcok di dapur itu dirinya disiram air panas oleh korban sehingga dirinya emosi.

"Jadi pelaku mengaku membunuh korban karena diawali dengan rasa emosi," ungkap Anom.

Menurut salah satu warga yang enggan disebutkan namanya, Supriyanto merupakan warga asli Setren. Ia tinggal di rumah bersama anak laki-lakinya yang sudah lulus SMA. Menurut warga, keluarga itu sangat tertutup.

"Ketika ada warga meninggal atau mantu (pernikahan), tidak pernah cawe-cawe (membantu atau gotong-royong)," kata dia kepada wartawan, Senin (22/4).

Meski demikian, kata dia, rumah Supriyanto sering ramai. Karena Supriyanto dikenal sebagai sosok guru pencak silat dan rumahnya digunakan untuk latihan.

"Rumah ini juga untuk latihan silat," kata dia.

Sejauh ini, warga sekitar tidak mencurigai adanya pembunuhan di rumah Supriyanto. Namun sejumlah warga kerap mengetahui korban berada di rumah Supriyanto.

Ia mengatakan, Supriyanto ditangkap polisi pada Minggu (21/4) malam. Kemudian pada Senin siang dibawa pulang lagi untuk menunjukkan lokasi korban dikubur.

Diberitakan sebelumnya, Kapolres Wonogiri AKBP Andi Muhammad Indra Waspada Amirullah mengatakan penemuan kerangka manusia itu diduga korban pembunuhan. Pada tubuh korban terdapat bekas luka terbakar.

Indra mengatakan penemuan mayat itu berawal dari adanya laporan orang hilang di Polsek Slogohimo pada 26 Maret 2024. Polisi kemudian melakukan penyelidikan dan mengarah kepada pelaku.

"Akhirnya siang ini kami lakukan pencarian terhadap korban dan berhasil kita temukan adanya kerangka manusia di pekarangan milik Spy," jelas Indra, kemarin.

Unit Inafis Polres Wonogiri telah melakukan oleh tempat kejadian perkara guna penyelidikan lebih lanjut.

"Untuk mengetahui penyebab kematian korban, jasad korban saat ini telah dievakuasi ke Rumah Sakit Bhayangkara Surakarta untuk dilakukan autopsi," kata Indra.




(dil/apl)


Hide Ads