Seorang wanita inisial S (22) warga Dusun Dlingin Lor, Desa Lemahbang, Kecamatan Jumapolo, Karanganyar, ditemukan tewas terbungkus plastik di Sukoharjo. Sebelum ditemukan tewas, keluarga sempat menerima pesan WhatsApp (WA) dari nomor milik korban.
Ibu S, Sarni (48) mengatakan, pada Selasa (9/4/2024) pagi putrinya berangkat kerja seperti biasa. S bekerja di toko baju di kawasan Sukoharjo Kota.
Hingga tengah malam, S belum pulang ke rumah. Hal itu membuat Sarni kemudian mengirim pesan WA ke anaknya itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya jam 23.00 sempat WA, 'durung muleh Sher (belum pulang Sher)', dijawab 'durung mak, iki jik rame (belum mak, masih ramai'," kata Sarni saat ditemui, Selasa (16/4/2024).
S kemudian melanjutkan percakapan itu membicarakan mengenai hidangan yang harus disiapkan untuk Lebaran.
Pada hari Lebaran, Rabu (10/3) sekira pukul 13.00 WIB, Sarni kembali menanyakan keberadaan S yang belum pulang ke rumah. Sempat dibalas jika di sana hujan.
"Biasanya memang sering tidur di rumah temannya. Jadi tidak kami tidak curiga," ucapnya.
Sedangkan ayah S, Sarno pada Rabu sore itu juga mengirim WA ke anaknya untuk menanyakan keberadaannya. Namun, dia merasa curiga dengan jawaban dari nomor anaknya itu.
Menurutnya, balasan WA itu menggunakan gaya bahasa yang berbeda dengan yang selama ini digunakan oleh anaknya.
"Saya WA 'Neng ndi Sher? (di mana Sher?)', dibalas 'Neng dalan arep mantuk pak (di jalan mau pulang pak)'. Sudah beda kata-katanya, sama chat sebelumnya. Biasanya 'arep mulih pak (mau pulang pak)'. Biasanya tidak pakai bahasa kromo," kata Sarno.
Kecurigaan orang tua S semakin menguat ketika mengetahui dari teman kerja putrinya, jika S belum terlihat. Setelah itu, mereka mencoba mengirim pesan WA dan menghubungi S, namun sudah tidak direspons lagi.
Setelah itu, keluarga S melaporkan kepada perangkat desa lalu membuat laporan orang hilang di Polsek Jumapolo pada Sabtu (13/4).
Hingga akhir pada Minggu (14/4) pagi, ditemukan mayat wanita terbungkus plastik di parit dekat makam Mawar Dukuh Gagan, Desa Jatisobo, Kecamatan Polokarto, Kabupaten Sukoharjo. Sarno mendapatkan kabar dari saudaranya dan bergegas ke lokasi.
Saat ini, pihak keluarga tengah menunggu kabar dari kepolisian. Sebab, Sarno meyakini putrinya meninggal secara tidak wajar. Ditambah, barang berharga korban seperti motor, handphone, dan uang raib.
"Harapannya tetap lanjut. (Pelaku) Supaya dihukum seberat-beratnya," pungkasnya.
(ahr/rih)