Pembunuh seorang pria yang mayatnya ditemukan di Jalan Brigjen Sudiarto atau Jalan Majapahit Semarang, Rahmat Rusli dibekuk. Warga Palebon Semarang ini mengaku teringat tingkah korban saat membunuhnya.
Namun, saat pembunuhan terjadi, mereka berdua ternyata sedang tidak ada masalah apa pun.
Rahmat ditangkap sekitar satu jam setelah membunuh temannya yang bernama Heru Ariyanto (34) di Jalan Majapahit pada 14 Maret 2024 lalu. Di Mapolrestabes Semarang, dia mengatakan korban memiliki tabiat buruk saat mabuk.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami sudah berteman sebernya. Kalau nggak mabuk itu ya biasa. Tapi kalau mabuk suka datang ke rumah saya, nantangin. Padahal nggak lagi mabuk bareng. Beberapa kali enam sampai tujuh kali," ujar Heru di Mapolrestabes Semarang, Selasa (26/3/2024).
Saat peristiwa terjadi, pelaku dan teman-temannya sedang menenggak minuman keras. Kemudian korban datang dan bergabung. Ketika masih terpengaruh minuman keras, tiba-tiba pelaku teringat kelakuan korban dan emosinya memuncak meski saat itu tidak sedang kondisi berkelahi.
"Saya ingat dia pernah nantang saya, timbul sakit hati. Saya ambil alat (pisau) di rumah. Saya sabet dari belakang," ujarnya.
Ia menusukkan pisau beberapa kali dan yang cukup vatal, yaitu menembus paru-paru hingga korban meninggal. Pelaku saat itu langsung kabur ke rumah kerabatnya.
"Saya langsung kabur ke rumah kakak saya," ujarnya.
Kasat Reskrim Polrestabes Semarang, Kompol Andika Dharma Sena mengatakan pelaku diamankan Polsek Pedurungan dan saat ini masih dalam proses hukum.
"Tersangka disangkakan 351 KUHP. Dengan ancaman paling lama 7 tahun," ujar Andika.
Diberitakan sebelumnya, korban ditemukan tergeletak di pinggir jalan sehingga membuat warga berkumpul pada 14 Maret 2024. Saat itu korban bersimbah darah dengan sejumlah luka tusuk.
(apu/apu)