Pengakuan Pembunuh Kepala Keamanan di Genuk Semarang

Pengakuan Pembunuh Kepala Keamanan di Genuk Semarang

Afzal Nur Iman - detikJateng
Senin, 12 Feb 2024 15:49 WIB
Polisi menghadirkan pelaku pembunuhan di Genuk, Semarang, Senin (12/2/2024).
Foto: Polisi menghadirkan pelaku pembunuhan di Genuk, Semarang, Senin (12/2/2024). (Afzal Nur Iman/detikJateng)
Semarang -

Polisi menangkap pelaku pembunuhan kepala keamanan Kawasan Industri Banjardowo, Genuk, Kota Semarang, Edy Rustianto (56). Pelaku, M Hasim (56) mengakui membunuh korban dengan cara memberondong kepala korban dengan airsoft gun.

"Ini kalau dari hasil autopsi tembakannya sebanyak lima kali karena ada serpihan proyektil yang bersarang di kepala korban," kata Kasat Reskrim Polrestabes Semarang, Kompol Andika Dharma Sena saat jumpa pers di kantornya, Senin (12/2/2024).

Dia menyebut kejadian berawal karena keduanya memiliki masalah pekerjaan. Keduanya sempat cekcok sebelum aksi pembunuhan tersebut.

"Korban merupakan kepala jaga di situ dan tersangka merupakan anak buahnya. Pada hari Sabtu sekitar pukul 07.30 WIB yaitu pada tanggal 10 Februari, tersangka mendatangi korban yang di mana untuk menanyakan upah dan sif kerja sehingga terjadi cekcok dengan korban," ujarnya.

Keduanya kemudian terlibat perkelahian di mana dalam pengakuan pelaku, dia mengambil senjata di tas korban dan kemudian ditembak ke kepala korban.

"Akhirnya tersangka emosi dari keterangan tersangka ini mengambil softgun yang ada di tas dari korban dipukulkan di kepala melalui gagang senjatanya dan ditembakkan ke kepala korban," lanjutnya.

Pengakuan Pelaku

Pelaku sendiri telah mengakui perbuatannya. Dia mengaku tiba-tiba emosi saat ditendang dan ditodong senjata oleh bosnya itu.

"Yang membuat sakit hati itu kan saya ditendang, jengkel sekonyong-konyong saya naik darah, itu pistol ditodongkan ke saya," kata M Hasim saat dihadirkan saat jumpa pers tersebut.

Dia kemudian melawan dan berhasil merebut senjata dari bosnya itu. Dengan senjata itu kepala atasannya langsung diberondong tembakan dari dekat.

"Saya tangkis tangannya saya tekuk dan saya rebut dan akhirnya dia tertarik dan terjatuh, terus jatuh senjata ke tangan saya, saya berondongkan gitu dengan membabi buta," katanya.

Tak sampai di situ, pelaku yang sudah melangkah keluar tiba-tiba kembali membawa paving block menuju korban. Benda keras di tangannya itu langsung dihantamkan ke kepala korban.

"Sebetulnya mereka sudah tak berdaya, terus saya keluar mau nyimpan senjata yang saya keluarkan tadi. Tiba-tiba saya lihat paving dua langkah itu hampir di depannya. Itu ada paving nggak jauh itu saya kembali lagi saya pukul lagi ke belakang (kepala korban)," tambahnya.

Sebelumnya, Edy ditemukan bersimbah darah di kawasan Banjardowo, Genuk, Kota Semarang. Pembunuhan itu terjadi pada Sabtu pagi (10/2) sekitar pukul 07.00 WIB.




(apu/apl)


Hide Ads