Pesta miras oplosan merenggut nyawa empat orang di Semarang. Peserta pesta miras yang selamat menceritakan bagaimana mereka meracik minuman dengan campuran alkohol 70 persen berujung 4 orang meninggal usai mengonsumsinya.
Ada empat orang yang hadir di Polrestabes Semarang menceritakan peristiwa tragis yang terjadi hari Kamis (4/1) lalu di rumah salah satu penenggak minuman racikan itu di daerah Kuningan Semarang Utara. Sepuluh orang berkumpul di rumah milik Guntur itu untuk mencoba minuman racikan baru.
Salah satu peminum, Dodi mengaku saat itu rekannya bernama Andika meminjam ponsel dan memesan alkohol 70 persen. Kemudian setelah alkohol tiba, Dodi diminta membawa air kemudian mencampur alkohol, sirup, dan air mineral.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya disuruh. Kan Andika pakai HP saya. Datang ke rumah Guntur, Andika yang racik, kan di rumah Guntur. Saya disuruh ambil air putih," kata Dodi di Mapolrestabes Semarang, Rabu (10/1/2024).
Ia menjelaskan Andika sempat berpesan agar Dodi besoknya membeli lagi alkohol 70 persen karena rencananya akan dibuat banyak minuman dan dijual.
"Andika mau buat usaha jual miras. 'Sesuk tukokke meneh' (besok belikan lagi) katanya. Baru mau bikin (usaha)," ujarnya.
Kemudian sore itu hingga sekitar pukul 23.00 WIB mereka menenggak minuman hasil racikan Andika. Beberapa orang bahkan meminum sambil mengkonsumsi obat Dextro. Mereka kemudian pulang ke rumah masing-masing dalam keadaan mabuk.
Esok harinya, Jumat (5/1), salah satu orang bernama Devi yang ikut minum meninggal dunia. Hari Sabtu (6/1) dua orang yaitu Andika dan Hendi meninggal. Kemudian hari Minggu (7/1) menyusul korban bernama Arta yang meninggal.
Syahrul, yang juga ikut meminum racikan itu ditambah 10 butir Dextro mengaku takut ketika satu per satu rekannya meninggal. Saat menenggak, Syahrul mengaku panas di dalam tubuhnya dan tertidur dua hari.
"Saya minum Dextro 10 butir langsung. Dua hari tidur. Yang meninggal itu juga minum 10 butir. Ya saya juga takut, takutnya ikut teman-teman, ikut meninggal," ujar Syahrul.
Waka Polrestabes Semarang AKBP Wiwit Ari Wibisono mengatakan saat ini kepolisian masih melakukan penyelidikan dan juga menunggu hasil laboratorium dari sampel korban yang diambil. Saat ini enam orang yang masih hidup berstatus saksi.
"Tunggu perkembangan baik hasil laboratorium atau pertimbangan autopsi. Hasil laboratorium dari muntahan dan darah belum keluar. Apakah nantinya akan ada pertimbangan lain. Saat ini statusnya saksi," kata Wiwit.
Seperti diketahui, kejadian ini berawal dari 10 pemuda yang meminum miras pada Kamis (4/1). Tak lama setelah itu, ada empat orang yang meninggal dunia.
"Setelah minum hari Kamis, kemudian malamnya merasa tidak enak badan, besoknya Jumat meninggal satu, Sabtu meninggal dua, Minggu meninggal satu. Jadi empat orang," kata Kapolrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar.
(aku/ahr)