"Saya beli Rp 250 ribu jual sekitar Rp 350 ribu. Saya untung bersihnya Rp 25 ribu," kata tersangka Donal Harianto (43) di Mapolrestabes Semarang, Rabu (10/1/2024).
"Beli di Tasik, Garut, Sumedang, dan Subang," sambungnya.
Donal mengaku mendapatkan anjing-anjing itu dari pemasok di beberapa daerah di Jawa Barat. Kemudian dia mengantar ke daerah Wonosari Klaten dan diambil oleh pelanggannya.
"Saya cuma di daerah Wonosari. Ada seperti lapangan. Ya habis di situ," ujarnya.
Dalam aksinya ini Donal diamankan bersama empat orang rekannya yakni Ariyoto (49), Wagimin (62), Sulasno (48), dan Ervan Yulianto (29). Kelima warga asal Sragen ini sudah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus ini.
Selama ini, Donal mengaku mengirimkan ratusan anjing per bulan ke Klaten. "Kalau per bulan sekitar 300-400 ekor," jelasnya.
Dia mengaku tak tahu soal adanya larangan menjual daging anjing. Donal pun mengaku selama ini dia biasa menyetorkan uang kepada petugas di lapangan.
"Kita mau berhenti aja. Kita nggak tahu ada larangan. Kan sudah berusaha cari dokumen resmi. Sampai di Subang sudah biasa sama petugas. UPTD Rp 550 ribu, polsek kadang Rp 300 ribu. Cuma (keterangan) membawa hewan dan bukan hasil kejahatan," tegasnya.
Namun, pernyataan Donal ditepis Wakapolrestabes Semarang AKBP Wiwit Ari Wibisono. Dia mengaku sudah meminta klarifikasi pihak terkait soal dokumen itu dan dinyatakan palsu.
"Dari pengakuan Polsek, Polres maupun dinas sudah upload di akun resmi mereka bahwa katakan surat itu palsu, tidak sesuai format. Dari pengakuan tersangka, jadi oknum itu memalsukan surat. Dari pemeriksaan beberapa mengandung penyakit. Ini melanggar dan dikenakan ke pelaku. Akan dikenakan ke pelaku yg memalsukan surat tersebut yang mungkin dianggap palsu," jelas Wiwid.
Atas perbuatannya, kelima tersangka bakal dijerat dengan pasal penganiayaan dan penyiksaan hewan. Kelimanya terancam hukuman 9 tahun bui.
Diberitakan sebelumnya, hari Sabtu (6/1) lalu Polrestabes Semarang dan komunitas pecinta hewan mengamankan truk yang berisi 226 ekor anjing dengan kondisi mengenaskan di Gerbang Tol Kalikangkung, Semarang. Ada 12 ekor yang mati dan lainnya kini ditempatkan di shelter untuk dirawat.
(ams/apl)