"Si Sarmo ini kalau keluar rumah sebelum Subuh. Tidurnya larut malam," kata Kasat Reskrim Polres Wonogiri Iptu Yahya Dhadiri kepada wartawan di Mapolres Wonogiri, Sabtu (30/12/2023).
Aktivitas itu, kata dia, membuat istri dan anak Sarmo tidak curiga. Istri dan anak Sarmo pun juga melakukan aktivitas seperti biasanya.
"Karena siapa yang ngira. Di bawah kasur dia ada Sunaryo (jenazah korban pembunuhannya). Tidak ada kecurigaan. Di rumahnya pun bising suara penggergajian kayu ngeng-ngeng," kata Yahya.
Baca juga: Aksi Sadis Sarmo Bunuh 4 Orang di Wonogiri |
Sarmo mengatakan keluarganya tidak mengetahui jika dirinya membunuh orang. Keluarga hanya tahu jika dirinya bekerja di bidang penggergajian kayu.
"Tidak ada yang bantu bunuh, sendiri. Karena terpaksa dan tekanan makian korban," ujar Sarmo.
Sebelum membunuh para korban, Sarmo mengaku sudah mempersiapkannya. Terutama apotas yang dibeli secara online.
"Tidak (tidak ada yang mengajari cara membunuh)," kata Sarmo.
Seperti diketahui, korban Sarmo adalah Sunaryo (46) warga Dusun Panggih Desa Jatipurno Kecamatan Jatipurno. Kemudian, Agung Santosa (47) warga Dusun Gombang Desa Sajen Kecamatan Trucuk Kebupaten Klaten.
Kemudian, Katiyani (26) warga Desa Sanan Kecamatan Girimarto dan Sudimo (58), warga Kecamatan Girimarto.
(apl/ahr)