Polisi menemukan fakta baru terkait kasus pembunuhan berantai yang dilakukan oleh Sarmo (35) di Girimarto, Wonogiri. Korban pembunuhan yang dilakukan pelaku bertambah menjadi empat orang.
"Pembunuhan ini termasuk kasus menonjol di akhir 2023. Dari pengungkapan jajaran reserse mengungkap. Ini prestasi luar biasa," kata Kapolda Jateng Irjen Ahmad Luthfi saat konferensi pers di Mapolres Wonogiri, Sabtu (30/12/2023).
Ia mengatakan pengungkapan ini diawali dari kasus curat yang dilakukan oleh pelaku. Kemudian setelah dikembangkan telah terjadi pembunuhan yang dilakukan oleh pelaku mulai 2020 hingga 2022.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Empat korban meninggal dunia dengan cara dibunuh (di tangan Sarmo)," ungkap Luthfi.
Ia mengatakan, kasus itu akan dibackup oleh Polda Jateng. Hal itu mengingat kasus yang menonjol.
"Kami gunakan metode Scientific Criminal Investigation. Karena ini pembunuhan berantai agar terang," kata Luthfi.
Diberitakan sebelumnya, Sarmo telah membunuh secara sadis kedua rekannya dengan cara meracuni menggunakan apotas. Kedua pembunuhan itu berkaitan dengan masalah ekonomi. Mulai dari utang-piutang hingga gadai mobil.
Dua korban adalah Sunaryo (46) warga Dusun Panggih, Desa Jatipurno, Kecamatan Jatipurno, Wonogiri. Kemudian, Agung Santosa (47) warga Dusun Gombang, Desa Sajen Kecamatan Trucuk, Kabupaten Klaten.
(rih/rih)