Seorang pengasuh di sebuah asrama penampungan difabel di Semarang, VE menolong salah satu penghuni asrama yang terjatuh. Hanya saja cara menolongnya salah sehingga korban justru meninggal. Kini VE menjadi tersangka.
Kapolrestabes Semarang, Kombes Irwan Anwar mengatakan pada hari Selasa (26/12) lalu ada laporan dari dokter RS Elisabeth yang kedatangan jenazah dengan bekas jerat di leher. Kemudian autopsi dilakukan.
"Kita mendapatkan informasi dari rumah sakit bahwa ada jenazah yang diantar ke Rumah Sakit Elisabeth. Namun sudah ada kelihatan jeratan di leher korban. Itulah kita melakukan autopsi," kata Irwan di Pos Pengamanan Simpanglima Semarang, Kamis (28/12/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Hasil pemeriksaan forensik RSUP dr Kariadi, sudah memberikan kesimpulan seperti itu, diduga penyebabnya adalah gagal napas," imbuhnya.
Diketahui korban bernama Rici (33) warga Kauman, Semarang Tengah, yang dirawat di asrama Taman Biji Sesawi, berlokasi di Jalan Lamongan Barat, Sampangan, Kecamatan Gajahmungkur. Setelah ditelusuri, korban sempat jatuh di kamar mandi.
Saat itu tersangka disebut berusaha membantu korban namun caranya salah. Karena berat badan korban yang mencapai 80 kg, ternyata pelaku tidak kuat dan menyeret dengan kain yang ada di leher.
"Jadi ketika korban berada di dalam kamar mandi, terjatuh. Kemudian ditarik menggunakan dari baju yang dililitkan di leher. Itulah yang menyebabkan diduga sebagai penyebab kematian korban," jelas Irwan.
"Jadi kasus ini adalah kasus kelalaian, dari pelaku yang menyebabkan kematian orang lain," imbuhnya.
Pengakuan Pengasuh Difabel
Sementara itu VE juga mengaku hendak menolong korban namun dia tidak kuat. Korban juga sudah dirawat cukup lama di tempat tersebut.
"Jadi saat Rici dalam keadaan tergeletak, saya langsung tarik. Saya nggak kuat, orangnya gemuk, saya lalu berusaha apa adanya, saya tarik," ujar VE.
(ahr/ams)