Sadisnya Sarmo Bunuh 2 Teman Lalu 'Tiduri' Makam Korban

Round-Up

Sadisnya Sarmo Bunuh 2 Teman Lalu 'Tiduri' Makam Korban

Tim detikJateng - detikJateng
Senin, 11 Des 2023 06:30 WIB
Sarmo (35) tersangka pembunuhan dengan korban dua orang yang ditemukan telah menjadi kerangka, dihadirkan dalam konferensi pers Polres Wonogiri, Sabtu (9/12/2023).
Sarmo (35) tersangka pembunuhan dengan korban dua orang yang ditemukan telah menjadi kerangka, dihadirkan dalam konferensi pers Polres Wonogiri, Sabtu (9/12/2023). (Foto: Muhammad Aris Munandar/detikJateng)
Solo -

Polisi mengungkap pembunuhan sadis yang dilakukan Sarmo (35) warga Desa Semagar, Kecamatan Girimarto, Wonogiri, kepada dua orang rekan bisnisnya. Pembunuhan ini berlatar belakang urusan utang.

Awal Mula Terungkap

Pembunuhan sadis ini terbongkar berawal dari aksi pencurian yang dilakukan oleh pelaku. Kapolres Wonogiri AKBP Andi Muhammad Indra Waspada Amirullah mengataka, pada 13 November 2023 lalu pelaku melakukan aksi pencurian di rumah atau tempat penggergajian warga di Dusun Tukluk Desa Kerjo Lor, Kecamatan Ngadirojo.

Dalam aksi itu, Sarmo mengambil dua ponsel dan satu buah gergaji mesin. Atas kasus itu, pelaku ditangkap oleh polisi pada 4 Desember 2023.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kasus ini (penemuan dua kerangka manusia) bisa terungkap berawal dari kasus 363 (pencurian yang dilakukan oleh pelaku)," kata Indra saat konferensi pers di Mapolres Wonogiri, Sabtu (9/12/2023).

Setelah dilakukan pengembangan kasus, kata Indra, terungkap Sarmo mempunyai permasalahan dengan 2 orang yakni Sunaryo (46) warga Dusun Panggih, Desa Jatipurno, Kecamatan Jatipurno. Kemudian, Agung Santosa (47) warga Dusun Gombang Desa Sajen Kecamatan Trucuk, Kabupaten Klaten.

ADVERTISEMENT

Dari hasil penyelidikan pelaku dicurigai terkait hilangnya Sunaryo dan Agung Santosa."Selanjutnya dilakukan pendalaman dan pemeriksaan. Pelaku mengakui perbuatannya dan menunjukkan lokasi pelaksanaan eksekusi dan pembuangan jenazah korban," kata dia.

Dibunuh gegara Tagih Utang

Sementara Sarmo mengakui pembunuhan itu berawal dari masalah bisnis kerja dan utang. Sarmo berdalih ia merasa tertekan karena selalu dipojokkan oleh Agung.

"Bagi hasilnya kayu kalau ramai ya penuh. Kalau sepi berkurang tapi dia (korban) tidak bisa menerima. Dikira saya tidak becus, korupsi. Bikin emosi sampai nunjuk kening saya," klaim Sarmo.

Sementara itu, dengan korban Sunaryo, Sarmo mengaku memiliki hubungan dalam hal gadai mobil. Mobil Sarmo saat itu digadaikan ke Sunaryo Rp 48 juta.

"(Sunaryo) Menekan saya, telat dua bulan. Tapi selalu menekan dan kata-kata kasar. Bikin emosi dan nunjuk-nunjuk saya. Mencaci maki saya. Terlalu banyak tekanan saya nggak sanggup," kata Sarmo.

Lokasi pemotongan kayu tempat penemuan kerangka manusia di Desa Semagar, Kecamatan Girimarto, Wonogiri. Lokasi kini dipasangi garis polisi, Jumat (8/12/2023).Lokasi pemotongan kayu tempat penemuan kerangka manusia di Desa Semagar, Kecamatan Girimarto, Wonogiri. Lokasi kini dipasangi garis polisi, Jumat (8/12/2023). Foto: Muhammad Aris Munandar/detikJateng

Korban Diberi Minum Campur Racun

"Tersangka mengakui melakukan pembunuhan di TKP yang berbeda pada 2021 dan 2022. Kedua korban diracun dengan cara pelaku memasukkan racun ke dalam minuman," kata Indra saat konferensi pers di Mapolres Wonogiri, Sabtu (9/12/2023).

Korban Agung dikubur di area hutan setelah meninggal diracun oleh Sarmo. "Dikubur (Agung) sendiri (oleh Sarmo), digotong sendiri (ke hutan)," kata Indra.

Di kesempatan yang sama, Sarmo membenarkan jika ia menghabisi kedua nyawa korban dengan racun.

"Dimasukkan ke minuman. Dimasukkan es teh (Sunaryo). (Racun) Dimasukkan ke botol air mineral (Agung Santosa)," kata Sarmo.

Berbulan-bulan 'Tiduri' Makam Korban

Sedangkan jenazah Sunaryo, mulanya dikubur di bawah dipan atau kasur tempat Sarmo tidur. Hal itu berlangsung hingga tiga bulan.

Sarmo tidak merasa takut saat tidur di atas jenazah Sunaryo. Namun pada saat itu ia mengaku gugup dan khawatir jika perbuatannya itu diketahui polisi. Akhirnya jenazah digali kembali dan dibakar.

Kondisi Korban Saat Ditemukan

Kasat Reskrim Polres Wonogiri Iptu Yahya Dhadiri mengatakan kerangka Sunaryo ditemukan dalam kondisi berantakan. Sebab tulangnya dibakar dan abunya atau serpihan tulang dibuang dengan tanah.

"Ini (menunjukkan barang bukti tulang) sebagian tulang. Sisanya dibawa ke labfor," jelas Yahya.

Sementara itu, kerangka dari Agung tergolong masih utuh.




(aku/aku)


Hide Ads