Tewasnya Anggota Yon Zipur/TK Ambarawa Usai Dihukum Senior

Terpopuler Sepekan

Tewasnya Anggota Yon Zipur/TK Ambarawa Usai Dihukum Senior

Tim detikJateng - detikJateng
Minggu, 10 Des 2023 14:25 WIB
Ilustrasi penganiayaan (dok detikcom)
Ilustrasi prajurit Yon Zipur 4/TK Ambarawa tewas dianiaya senior. (Foto: dok detikcom)
Solo -

Prada MZR, anggota Batalyon Zeni Tempur 4/ Tanpa Kawandya (Yon Zipur 4/TK), Kabupaten Semarang, meninggal diduga dianiaya senior. Meninggalnya Prada MZR menyeret enam orang seniornya yang kemudian ditetapkan sebagai tersangka.

Awal Mula Tewasnya Prada MZR

Tewasnya Prada MZR diduga akibat dianiaya oleh seniornya. Hal ini diketahui berdasarkan laporan yang disampaikan jika sebelum kejadian para junior dikumpulkan dan terjadi pemukulan.

Kapendam IV/Diponegoro, Kolonel Inf Richard Harison saat dikonfirmasi mengatakan peristiwa terjadi hari Kamis (30/11) malam lalu. Dari laporan sementara korban dan para junior memang dikumpulkan kemudian terjadi pemukulan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini kan bukan pembunuhan yang memang disengaja. Bicaranya mungkin ada teguran dari senior-senior itu. Kemudian dikumpulkan, senior mukul, dibilang yang meninggal kan satu, tapi yang dikumpulkan semua. Junior-junior dikumpulkan. Ada tradisi yang jelek di situ," kata Richard lewat sambungan telepon, Sabtu (2/12/2023).

Setelah kejadian, korban sempat dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan. Hanya saja, nyawa Prada MZR tidak bisa diselamatkan. Atas kejadian itu, Pangdam IV/Diponegoro Mayjen TNI Widi Prasetijono langsung memerintahkan senior yang menjadi pelaku agar diamankan Pomdam IV/Diponegoro.

ADVERTISEMENT

6 Senior Diamankan

Dalam kasus tersebut, setidaknya ada enam senior yang diduga terlibat dalam penganiayaan tersebut. Dua senior tersebut yaitu Pratu W dan Pratu D diamankan usai kejadian, sementara empat senior lain yakni Pratu N, Pratu Y, Pratu M, dan Pratu B, diamankan usai pengembangan.

"Itu sekarang sudah berkembang menjadi enam. Ada tambahan lagi empat, kalau pertama itu kan Pratu D dan W," kata Richard Harison saat dihubungi wartawan, Minggu (3/12/2023).

Motif Penganiayaan Diungkap

Kasus ini diduga berawal saat para senior menegur juniornya. Dalam menegur juniornya, para senior disebut melakukan pemukulan.

"Kalau dibilang motifnya ya, ini dianggap ada teguran dari senior kepada junior-junior ini, salah satunya korban ini, cuma di situ ada tindakan lah, dalam tindakan itu ada pemukulan," ungkap Richard Harison.

Kodam Singgung soal Tradisi Jelek

Richard menegaskan yang terjadi bukanlah pembunuhan yang disengaja. Meski begitu, dia menyebut dalam kejadian itu ada tradisi jelek yang terjadi.

"Ini kan bukan pembunuhan yang memang disengaja. Bicaranya mungkin ada teguran dari senior-senior itu. Kemudian dikumpulkan, senior mukul, dibilang yang meninggal kan satu, tapi yang dikumpulkan semua. Junior-junior dikumpulkan. Ada tradisi yang jelek di situ," urai Richard melalui sambungan telepon, Sabtu (2/12).

"Ini nanti POM yang akan melaksanakan penyidikannya. Yang pasti menyebabkan kehilangannya nyawa seseorang. Pasti pasalnya kan berat. Kita menggunakan KUHPidana," sambungnya.




(aku/sip)


Hide Ads