Dinas Pastikan Guru SMP Pemerkosa Siswi di Wonogiri Sudah Dipecat Yayasan

Dinas Pastikan Guru SMP Pemerkosa Siswi di Wonogiri Sudah Dipecat Yayasan

Muhammad Aris Munandar - detikJateng
Jumat, 22 Sep 2023 14:54 WIB
Rilis kasus guru perkosa murid di Wonogiri, Jumat (22/9/2023).
Rilis kasus guru perkosa murid di Wonogiri, Jumat (22/9/2023). Foto: Muhammad Aris Munandar/detikJateng
Wonogiri -

Seorang guru SMP swasta Wonogiri menjadi tersangka dalam kasus pemerkosaan terhadap siswinya sendiri. Guru berinisal MU (43) itu diduga memerkosa korban berkali-kali di lingkungan sekolah.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Wonogiri, Sriyanto mengaku sudah mendapat laporan mengenai kasus yang mencoreng dunia pendidikan itu. Dia juga memastikan pihak yayasan sudah memecat guru tersebut.

"Yang bersangkutan (guru swasta yang menyetubuhi siswinya sudah dipecat dari yayasan," kata Sriyanto, Jumat (22/9/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia menyebut guru tersebut bukan aparatur sipil negara (ASN). Di yayasan yang menaungi sekolah itu MU bekerja dengan status guru tetap yayasan.

Hal itu membuat proses pemecatan bisa berlangsung lebih cepat karena status tersangka bukan ASN.

ADVERTISEMENT

"Pemberian saksi oleh yayasan cepat. Kalau guru ASN ada tahapan banyak," ujar dia.

Sriyanto menuturkan Disdikbud telah sebenarnya melakukan pembinaan terhadap para guru di sekolah-sekolah agar bisa mengawasi dan memonitoring siswa. Sekolah-sekolah telah membuat asesmen untuk memetakan masalah beresiko masalah sosial hingga kekerasan seksual.

"Tapi ini juga tidak menyangka yang melakukan malah guru. Kan kita sampaikan agar mengawasi dan mendidik anak-anak kita supaya tidak terjerumus. Tapi malah oknum guru yang melakukan," kata Sriyanto.

Diberitakan sebelumnya, Kapolres Wonogiri Andi Muhammad Indra Waspada Amirullah mengatakan jika pelaku adalah guru tetap di sekolah swasta tersebut. Sedangkan korban adalah muridnya. Persetubuhan dilakukan di ruang laboratorium sekolah.

Indra mengatakan, modus yang digunakan pelaku mempunyai nafsu atau saling menginginkan terhadap korban. Awalnya tersangka hanya menganggap korban sebatas murid tersangka seperti murid-murid lainnya.

Namun lama-kelamaan korban sering curhat dan tersangka sering menanggapi dengan menggunakan perasaan supaya korban mempunyai perasaan dengan tersangka.

Pelaku lantas memanfaatkan hal itu untuk memerkosa korban. Korban diperkosa hingga 4 kali di laboratorium sekolah. Kasus itu terbongkar lantaran ibu korban memergoki percakapan pelaku dan korban melalui chat.




(ahr/apl)


Hide Ads