Waduh! Pria Lulusan SMA Tipu-tipu Seleksi hingga Lolos 2 Tahun Jadi Dokter RS

Regional

Waduh! Pria Lulusan SMA Tipu-tipu Seleksi hingga Lolos 2 Tahun Jadi Dokter RS

Tim detikJatim - detikJateng
Selasa, 12 Sep 2023 13:01 WIB
Susanto, lulusan SMA yang lolos jadi dokter gadungan selama 2 tahun di RS PHC Surabaya
Susanto, lulusan SMA yang lolos jadi dokter gadungan selama 2 tahun di RS PHC Surabaya. (Foto: Praditya Fauzi Rahman/detikJatim)
Solo -

Bermodal ijazah editan, seorang pria lulusan SMA berhasil lolos seleksi hingga diterima sebagai dokter di RS PHC Surabaya. Ironisnya, pria bernama Susanto ini menjalani profesinya sebagai dokter gadungan selama dua tahun dengan gaji hingga Rp 7,5 juta.

Dilansir detikJatim, aksi tipu-tipu Susanto ini berawal saat RS PHC Surabaya membuka lowongan pekerjaan pada bagian Tenaga Layanan Clinic sebagai Dokter First Aid, April 2020.

Mengetahui hal itu, timbul niat Susanto untuk melamar pekerjaan. Karena hanya lulusan SMA, Susanto memutar otak dan mencari identitas dokter yang sesuai kriteria secara di internet.

Susanto lalu menggunakan identitas milik dr Anggi Yurikno. Susanto mengedit ijazah dokter itu dengan hanya mengganti fotonya saja. Identitas ini lah yang kemudian disertakan dalam lamaran secara online melalui e-mail HRD Rumah Sakit PHC Surabaya.

"Saya nggak ada edit ijazah, semua asli punya beliau. Tapi saya scan, saya ganti foto," kata Susanto saat sidang dakwaan di ruang Tirta, PN Surabaya, Senin (11/9/2023) seperti dilansir detikJatim.

Tak hanya itu, Susanto juga memalsu lampiran CV yang berisikan Surat Izin Praktik (SIP) Dokter, Ijazah Kedokteran, Kartu Tanda Penduduk, dan Sertifikat Hiperkes. Semua itu didapatkannya dari internet.

Aksi tipu-tipu Susanto ini rupanya berhasil. Ia kemudian mendapat panggilan dari PHC untuk melakukan sesi wawancara secara daring pada 13 Mei 2020.

Susanto kemudian lolos dan dipekerjakan sebagai dokter Hiperkes Fulltimer pada PHC Clinic. Dia bertugas di Klinic K3 PT Pertamina EP IV Cepu per tanggal 15 Juni 2020 sampai tanggal 31 Desember 2022.

Susanto mengaku mendapat upah hingga Rp 7,5 juta per bulan plus tunjangan. Akibat ulah Susanto, Rumah Sakit PHC Surabaya merugi hingga Rp 262 juta.




(aku/aku)


Hide Ads