Kedatangan pria misterius menenteng samurai ke kantor Bupati Sukoharjo membuat geger. Usai membuat heboh, akhirnya polisi berhasil mengamankan pria yang diketahui berinisial MS (27) tersebut. Berikut sederet fakta MS bawa samurai ke kantor bupati.
Pria Msiterius Tertangkap
Kapolres Sukoharjo AKBP Sigit menyampaikan, usai gagal menemui Bupati Sukoharjo Etik Suryani, pelaku langsung meninggalkan Kantor Bupati Sukoharjo. Saat ditelusuri, pelaku berada di kawasan Kabupaten Batang, Jawa Tengah.
"Kami koordinasi dengan beberapa Kapolres sampai Brebes, dan Polda (Jateng). Polda berkoordinasi dengan Polda Jabar dan Polda Metro, lalu dilakukan penyekatan, tim Buser kami mengikuti sampai ke Bekasi. Dengan persuasif yang bersangkutan diajak kembali ke Sukoharjo, tanpa ada korban pelaku dibawa ke Mapolres Sukoharjo untuk dilakukan pemeriksaan," kata Sigit saat konferensi pers di Mapolres Sukoharjo, Rabu (6/9/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Identitas Pria Misterius
Tidak butuh waktu lama, polisi berhasil mengungkap sosok pria misterius yang membawa samurai ke kantor Bupati Sukorjo. Pria yang datang menggunakan Pajero Sport itu berinisial MS (27).
MS merupakan warga Desa Telukan, Kecamatan Grogol, Sukoharjo. Pelaku ditangkap ketika berada di luar Solo.
Dapat Bisikan Gaib
Dari keterangan pelaku, Sigit membenarkan jika MS ingin bertemu Etik Suryani untuk memberikan katana yang dibawa. Katana itu memiliki panjang sekira 1 meter, dan ada tulisan Arab. Hal itu dilakukan MS setelah mendapatkan bisikan gaib agar memberikan katananya tersebut. Sementara katana itu sudah dimilikinya sejak tahun 2019 silam.
"Pelaku ingin bertemu dengan ibu Bupati Sukoharjo untuk menyerahkan samurai. Hasil keterangan pelaku, bahwa pelaku dapat bisikan (gaib) agar menyerahkan samurai kepada Bupati," ucapnya.
Samurai untuk Megawati
Berdasarkan keterangan sebelumnya, pelaku sempat meminta nomor telepon Ketua Umum (Ketum) PDIP Megawati Soekarnoputri. Disebut, katana itu diperuntukkan untuk Megawati.
Selain itu, karena tak bisa menemui Etik Suryani dan mendapatkan kontak Megawati, MS juga sempat mengatakan akan menemui Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka. Kapolres mengatakan, dari hasil pemeriksaan terhadap pelaku, belum ada indikasi yang mengarah kepada kedua tokoh PDIP itu.
"Keterangan dari yang bersangkutan tak ada bahasa seperti itu, hanya ingin menyerahkan kepada bu Bupati," ucapnya.
Kades Telukan, Sriyanto, menyebut motif MS bukan untuk meneror. Sriyanto menyebut dari informasi yang ia dapatkan dari pihak keluarga dan tokoh masyarakat, tak ditemukan motif teror dari aksi MS itu. Menurut keterangan keluarga, lanjutnya, MS ingin menitipkan samurai itu kepada Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
"Dia dapat mimpi atau bisikan seperti itu. Informasi yang saya dapat dari keluarga dan lingkungan, betul, dia datang ke kantor Bupati mau menitipkan sebilah samurai untuk disampaikan ke Megawati," kata Sriyanto, saat ditemui di Balai Desa Telukan, Rabu (6/9/2023).
Baca selengkapnya di halaman berikutnya....
Diduga Depresi
Kepada Desa Telukan, Sriyanto mengatakan, MS memiliki usaha jualan pakaian secara online. Sriyanto menyebut MS diduga tengah depresi akibat usahanya tengah tidak stabil.
"Saya merapat ke Pak RT, Pak RW, dan keluarganya. Informasi dari lingkungan, akhir-akhir ini MS sedikit depresi karena usahanya online konveksi agak seret," kata Sriyanto saat dihubungi awak media, Rabu (6/9/2023).
Tes Kejiwaan
Dari hasil pemeriksaan itu, Sigit mengatakan pihak keluarga MS meminta agar pelaku dilakukan tes kejiwaan. Hal itu akan segera dipenuhi oleh pihak kepolisian.
Namun dari pemeriksaan yang dilakukan sejauh ini, pelaku sangat kooperatif, dan sangat lancar saat memberikan keterangannya.
"Keluarga memohon kepada penyidik agar yang bersangkutan dilakukan pemeriksaan kejiwaan. Kalau pelaku sehat, di Pasal 2 ayat 1 UU darurat Republik Indonesia nomor 12 tahun 1951 ancaman pidana paling lama 10 tahun," kata Sigit.
Dari peristiwa ini, polisi mengamankan sejumlah barang bukti berupa Mobil Mitsubshi Pajero beserta STNKnya, sebilah samurai, dan pakaian pelaku.