Dua perguruan silat asal Indonesia terlibat bentrokan maut di Taiwan. Satu orang dilaporkan tewas.
Mengutip detikNews, Rabu (6/9/2023), bentrokan ini melibatkan dua perguruan pencak silat dari Indonesia. Bentrokan oleh para buruh migran atau Tenaga Kerja Indonesia (TKI) ini terjadi pada 3 September 2023 malam berlokasi di depan Stasiun Kereta Api Changhua, Taiwan.
Dilansir Taiwan News, Selasa (5/9), bentrokan sengit itu melibatkan dua kelompok pencak silat dari Indonesia. Nama-nama kelompok pencak silat itu tidak disebut oleh Taiwan News.
Kementerian Luar Negeri RI mengatakan sebanyak 30 WNI terlibat dalam bentrokan maut dua perguruan silat di Taiwan. Kepolisian Changhua menetapkan 16 WNI sebagai pelaku kerusuhan tersebut. Berkas perkara telah disampaikan ke Kejaksaan Distrik Changhua.
Dilansir Taipei Times, 16 orang yang dicokok polisi semuanya adalah WNI yang bekerja di Taiwan. Salah seorang di antara mereka ada yang ditangkap di Taichung pada sehari setelahnya.
Masih berdasarkan informasi Taipei Times, Dari 16 orang WNI yang ditangkap polisi setempat, ada satu pria berusia 24 tahun yang ditangkap di Taichung pada Minggu (3/9) karena diduga melakukan tikaman fatal terhadap rekan senegaranya yang berusia 32 tahun.
Menurut direktur kantor polisi Changhua, Chang Ming-sheng, senjata yang diyakini digunakan dalam perkelahian tersebut, termasuk beberapa pisau, telah ditemukan dari sejumlah lokasi di Changhua.
Kepolisian Taiwan menyita banyak senjata tajam (sajam) di lokasi kejadian, yang mencakup pisau, brass knuckles, parang, survival knives, pisau melengkung, celurit, pedang samurai atau katana, hingga nunchaku -- alat bela diri asal Jepang.
Terdapat juga obeng, tongkat, kaleng gada dan barang-barang lainnya yang disita polisi dari para TKI yang terlibat bentrokan.
Berdasarkan temuan awal polisi, terdapat perbedaan pendapat mengenai pelatihan pencak silat. Kedua kelompok mengatur pertemuan untuk membahas perbedaan mereka, namun situasi kemudian memanas.
Selengkapnya di halaman selanjutnya
(rih/rih)