Seorang wanita berinisial A (22), di Sendangguwo Kota Semarang meninggal dunia diduga menjadi korban Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) oleh suaminya, YB. Ketua RT setempat, Novri, menyebut YB baru saja pulang dari kantor polisi sebelum korban ditemukan tewas.
Novri mengatakan KDRT yang menimpa korban tidak hanya sekali ini. Dari laporan warga memang sempat ada KDRT terhadap korban pada tanggal 16 Agustus lalu.
"Akhir-akhir ini dua kali (KDRT). Pas malam 17. Kemungkinan masalah sama. Pas malam 17 banyak yang bilang wajah bengep (lebam), tapi pas lewat di saya dia pakai masker," kata Novri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, Novri juga menyebut YB memang beberapa kali seperti marah-marah. Bahkan hari Minggu (27/8) malam kemarin di berteriak sambil membawa senjata tajam di depan rumahnya. Novri kemudian lapor lewat aplikasi Libas dan YB dibawa ke Polsek Tembalang.
"Saya kan laporan ke Libas kemudian dijemput. Sudah ke Polsek kemarin malam jam 12-an. Di sana terus buat surat pernyataan tidak mengulangi. Kembali ke sini (YB) saya boncengkan. Malem pulang, malah tadi kejadian itu sekitar jam 03.18," jelasnya.
Dia tidak tahu apa yang jadi permasalahan pasti dari pasutri tersebut hingga berujung KDRT. Namun Novri mengatakan YB sempat menyebut ada permasalahan soal perselingkuhan.
"Kalau di motor pas saya boncengkan, dia curhat, 'aku punya masalah gede, tapi ra iso tak ceritake (tidak bisa saya ceritakan)'. Tapi lama-lama kebuka, katanya masalah sama bojone (istrinya). Bojone mulai ngglender, selingkuh. Tapi itu alasan dia," tegasnya.
Diberitakan sebelumnya, seorang wanita berinisial A (22), di Sendangguwo Kota Semarang meninggal dunia diduga menjadi korban Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT). Sejumlah luka lebam ditemukan di tubuh korban.
Untuk diketahui, korban meninggal dengan luka di kepala dan badan. Luka lebam ditemukan di tubuh korban. Sementara itu pelaku diduga menganiaya menggunakan alat pahat karena pelaku bekerja sebagai pembuat sarung keris.
"Ada luka di kepala, Inafis masih mendalami karena rambutnya agak tebal. Di bagian punggung itu lebam semua. Ada sedikit kayak goresan-goresan, soalnya pelakunya itu kayak pembuat keris, mungkin kayak pakai pengukir itu," kata Kapolsek Tembalang, Kompol Wahdah Maulidiawati.
(aku/dil)