Detik-detik Sebelum Wanita di Sendangguwo Semarang Tewas Diduga Dihabisi Suami

Detik-detik Sebelum Wanita di Sendangguwo Semarang Tewas Diduga Dihabisi Suami

Angling Adhitya Purbaya - detikJateng
Senin, 28 Agu 2023 11:32 WIB
Polisi mengecek TKP kasus dugaan KDRT di Sendangguwo, Kota Semarang, Kamis (28/8/2023).
Polisi mengecek TKP kasus dugaan KDRT di Sendangguwo, Kota Semarang, Kamis (28/8/2023). Foto: Angling Adhitya Purbaya/detikJateng
Semarang - Wanita berinisial A (22) di Sendangguwo, Kota Semarang, meninggal dunia dengan sejumlah luka lebam di tubuhnya. Dia diduga menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). Suaminya, inisial YB, pergi meninggalkan lokasi. Begini kesaksian ayah YB.

Suwito (63), ayah YB, mengatakan pasangan tersebut sudah berulang kali ribut dan adu mulut. "Sejak Agustus awal sudah cekcok sampai sekarang ini," kata Suwito kepada wartawan di lokasi, Senin (28/8/2023).

Suwito berujar, YB memang temperamen. Tiap kali YB dan A ribut, dia tidak bisa berbuat banyak. Puncaknya, dini hari tadi dia mendengar keributan bahkan pintu kamar mereka sampai rusak.

"Saya tidak lihat (kejadiannya). Soalnya dia marahnya kayak gitu, takut kalau ada apa-apa, saya jaga diri juga," ujarnya.

Ketua RT setempat, Novri mengatakan dari laporan warga memang sempat ada KDRT terhadap korban pada 16 Agustus lalu. Ia juga sempat meminta tolong istrinya agar korban melapor ke RT.

"Akhir-akhir ini dua kali (KDRT). Kemungkinan masalah sama. Pas malam 17 (Agustus) banyak yang bilang wajah (korban) bengep (lebam). Tapi pas lewat di saya dia pakai masker," ucap Novri.

Menurut Novri, YB diketahui beberapa kali marah-marah. Pada Minggu (27/8) malam, dia disebut berteriak sambil membawa senjata tajam di depan rumahnya. Novri kemudian melapor lewat aplikasi Libas dan YB dibawa ke Polsek Tembalang.

"Saya laporan ke Libas kemudian dijemput. Sudah ke Polsek kemarin malam jam 12-an. Di sana terus buat surat pernyataan tidak mengulangi. Kembali ke sini saya boncengkan. Malem pulang, malah tadi kejadian itu sekitar jam 03.18," jelasnya.

Novri tidak tahu apa yang menjadi permasalahan dari pasutri tersebut hingga berujung KDRT.

"Kalau di motor pas saya boncengkan, dia curhat, 'aku punya masalah gede, tapi ra iso tak ceritake (tidak bisa saya ceritakan)'. Tapi lama-lama kebuka, katanya masalah sama bojone (istrinya). Bojone mulai ngglender, selingkuh. Tapi itu alasan dia," ujar Novri.

Diberitakan sebelumnya, korban meninggal dengan sejumlah luka di kepala dan tubuhnya. Luka lebam ditemukan di tubuh korban. YB yang bekerja sebagai pembuat sarung keris itu diduga menganiaya korban menggunakan alat pahat.

"Ada luka di kepala, Inafis masih mendalami karena rambutnya agak tebal. Di bagian punggung itu lebam semua. Ada sedikit kayak goresan-goresan, soalnya pelakunya itu kayak pembuat keris, mungkin kayak pakai pengukir itu," kata Kapolsek Tembalang, Kompol Wahdah Maulidiawati, Kamis (28/8).


(dil/aku)


Hide Ads